News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gas Beracun Kawah Timbang

BNPB Kucurkan Dana Rp 250 Juta Atasi Bencana Gas Beracun Kawah Timbang

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawah timbang

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Dana sebesar Rp 250 juta dikucurkan dari Badan Nasional Penanggulaangan Bencana (BNPB) untuk tanggap darurat bencana gas beracun Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Harian (BPBD) Banjarnegara, Tursiman mengatakan alokasi dana diperuntukkan melengkapi keperluan pengukuran gas, dan kebutuhan logistik pengungsian. Hingga semalam atau hari keempat status Siaga (level III), belum terjadi pengungsian warga di sekitar kawah dan lembah Kalisat.

"Dana dari BNPB untuk membantu siaga darurat sebesar Rp 250 juta," kata Tursiman, Minggu (31/3/2013) pagi. Dana tersebut diantaranya untuk pengadaan alat kompresor gas. Kompresor diperlukan untuk mengisi ulang alat bantu pernafasan breathing aparatus yang digunakan petugas untuk mengukur kadar gas di sekitar Kawah Timbang. Karena belum memiliki alat tersebut, selama ini petugas melakukan isi ulang di kantor PT Geo Dipa Energy (GDE) yang jauh dari posko.

"Dengan adany kompresor maka petugas akan lebih efisien tak perlu jauh-jauh isi gas," kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno.

Hingga saat ini, BPBD dan relawan SAR di posk siaga bencana Kecamatan Batur sudah mempersiapkan lokasi pengungsian di beberapa desa.

Dari total penduduk Desa Sumberejo sebanyak 4.607 jiwa yang berpotensi untuk mengungsi sebanyak 2.059 warga yakni di Dusun Sumberejo Kidul, Serang, dan Simbar. Dusun tersebut berada di sekitar kawah dan lembah Kalisat.

Seperti diberitakan, PVMBG sejak Rabu (28/3/2013) pukul 23.30 menaikkan status Gunung Dieng dari Waspada menjadi Siaga. Warga direkomendasikan untuk tidak mendekat radius 1.000 meter dari pusat Kawah Timbang karena masuk zona berbahaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini