News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komunitas 383 Tampilkan Debus di Tribuners Cafe Malam Ini

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bengkok - Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro ikut atraksi debus membengkokkan besi beton dengan lehernya, Sabtu (13/10/2012).

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Siapa yang tak kenal seni Debus? Sebuah seni pertunjukan yang memperlihatkan kekebalan tubuh pemainnya pada benda tajam. Malah bisa dibilang seni asal Banten ini cukup ekstrem untuk diperagakan orang biasa.

Keseruan itulah yang bakal jadi bahan diskusi Komunitas 383, malam ini, Jumat (25/4/2013). Bahkan rencananya para seniman Debus dari Sanggar Seni Spiritual Pramono Jati bakal unjuk kebolehannya di Tribunners Cafe, Jalan Imam Munandar No 383, Tangkerang Labuai, pekanbaru.

Seperti disampaikan Ketua Sanggar Seni Spiritual Pramono Jati, Ki Ageng Pramono Jati, rencananya lima orang seniman Debus bakal unjuk kebolehan di depan hadirin Komunitas 383.

"Kelimanya bakal menampilkan atraksi Debus di depan hadirin," ungkapnya pada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network) kemarin.

Dia mengaku menyambut gembira atas kehadiran mereka dalam Komunitas 383. Apalagi dalam ajang tersebut juga disertai diskusi seputar Debus.

Dikatakan Ki Ageng, kehadiran mereka di Komunitas 383 bisa jadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan seni Debus pada masyarakat. Apalagi selama ini masyarakat mengenal Debus dari Banten akrab dengan ilmu hitam.

Padahal Debus terdapat Debus ilmu Putih dan juga Hitam. Sehingga kekuatan pelaku seni Debus berasal dari kalimat suci Allah dengan penuh keyakinan senjata tidak melukai mereka.

Setidaknya ada dua aksi dalam ajang tersebut. "Nanti yang akan kita perkenalkan adalah Seni Debus dari Ilmu Putih. Sebab kekuatan dari keyakinan atas. Lafazh kalimat suci," ujarnya.

Ki Ageng menyampaikan, sanggar tersebut sudah berdiri sejak 2008 silam. Dia mengaku sebagai putra Banten yang ada di Pekanbaru bersama sejumlah seniman Debus lainnya ingin mengembangkan seni budaya tradisi Indonesia.

"Kita tak ingin Debus diusik, maka kami seniman yang mencintai debus lantas membentuk sanggar," paparnya.

Saat ini di sanggar yang berlokasi di Jalan Leon Darwis No. 2, Panam mereka rutin berlatih. Sekitar seratusan penggiat seni debus berlatih di sana. Mereka datang dari berbagai kalangan baik tua maupun muda. Bahkan mereka rutin tampil dalam sejumlah kegiatan.

"Semoga dengan atraksi yang kami tampilkan nanti, masyarakat bisa mengenal Debus. Sehingga lebih tahu tentang luar dalam seni Debus," ulasnya.

Menurut Moderator Diskusi Komunitas 383, Suharyoto Sastrosuwignyo, kehadiran seni pertunjukan tradisional itu sebagai apresiasi keberadaan seni tersebut di Pekanbaru. Sembari juga memperkenalkan Debus sebagai satu khazanah seni di nusantara, khususnya Bumi Lancang Kuning.

"Kita ingin menghadirkan mereka sebagai bentuk apresiasi keberadaan seni Debus di Pekanbaru," ulas pria yang disapa Aryo.

Masyarakat, kata Aryo bisa makin tahu tentang Debus. Sebab mereka juga melakukan atraksi di hadapan peserta diskusi. (Cr10)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini