Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Bakal calon Wali Kota Makassar dari jalur independent Rusdin Abdullah (Rudal) mengaku tertimpa "durian runtuh" atas kisruh di internal Golkar terkait penetapan calonnya di pilkada Makassar 18 September mendatang.
Pasalnya, sebagai kader Golkar, Rudal mengaku bisa menjadi pilihan alternatif partai berlambang pohon beringin tersebut yang merasa kecewa atas keputusan itu.
"Saya ini kader tulen Golkar, jadi bisa saja yang meresa kecewa atas putusan DPP, suaranya lari ke saya. Apalagi satu-satunya kader Golkar yang maju tanpa melalui partai adalah saya," tegas Rudal saat usai melantik tim pemenangannya, bernama Relawan Ajatappareng, Sabtu (11/5/2013).
Menurut, limpahan suara dari perseteruan Golkar pun diharapkan Rudal bisa mendulang suara besar di pemilukada nantinya.
"Yang pasti gejolak yang terjadi di Golkar saat ini, menjadi keuntungan buat kita. Karena dipastikan suara golkar akan pecah. Dan kami berharap suara tersebut mengarah ke kita," katanya.
Alasan, ia mengambil langkah maju melalui jalur perseorangan, karena Rudal tidak ingin menambah kisruh bahkan persaingan di internal partai besutan Aburizal Bakri tersebut.
"Saya ini orang tahu diri, tidak mungkin saya ingin menambah beban pikiran terhadap kader lain yang ingin bertarung. Keberadaan saya juga di Golkar tidak ada apa-apanya hanya wakil bendahara, sementara yang maju adalah Ketua DPD II dan juga legislator Golkar," katanya.
Namun Rudal mengaku tak ingin terkontaminasi dengan kisruh di internal partainya. "Biarlah saya jadi penonton saja dan menerima berkah dari kejadian tersebut," terangnya.
Terkait pernyataan Koordinator Wilayah Sulawesi DPP Golkar Nurdin Halid yang mengatakan dirinya sudah dilengserkan dari Golkar.
Rudal menanggapinya secara dingin. Dia menjelaskan sejauh ini dirinya belum pernah menerima surat pemecatannya.
Apalagi Ia mengaku belum menyatakan mundur dari partainya. "Namun apapun konsekuensi pasti saya siap menghadapinya jika langkah yang dilakukannya dinilai melanggar mekanisme partai," katanya.
Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Arfandy Idris mengaku, rencana pemecatan Rudal sementara dalam pembahasan.
"Yang jelas pemecatannya secara otomatis setelah dirinya ditetapkan sebagai calon oleh KPU," kata Arfandy.