Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - DPRD Nunukan menemukan proyek janggal di SMK 1 Nunukan. Untuk pembelian peralatan laboratorium, pihak SMK telah membayarkan sejumlah dana kepada kontraktor. Kenyataannya, SMK 1 Nunukan hanya menerima sampel produk, sementara barang yang dibeli tak kunjung tiba.
"Padahal dia sudah mengambil dana sekitar Rp 100 juta. Tetapi yang datang hanya sampel dan rekanannya sudah tidak tahu di mana rimbanya," ujar Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo menjelaskan hasil temuan DPRD Nunukan, dalam rangka monitoring realisasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Nunukan tahun anggaran 2012.
Ruman mengatakan, pihaknya telah menanyakan perihal kaburnya kontraktor tersebut. Dari pihak sekolah diperoleh informasi, meskipun dana pengadaan peralatan laboratorium itu menggunakan dana swakelola, soal kontraktor ditunjuk langsung Dinas Pendidikan Nunukan.
"Informasinya Dinas Pendidikan yang memerintahkan menujuk rekanan tertentu," ujarnya.
Monitoring yang dilakukan anggota DPRD Nunukan, tidak terbatas hanya untuk mengecek realisasi APBD tahun 2012. Namun persoalan sarana publik yang telah rusak, maupun kebutuhan pelayanan publik juga menjadi perhatian DPRD Nunukan.
Terhadap temuan-temuan selama melakukan monitoring, DPRD Nunukan akan menindaklanjutinya dengan mengundang pejabat dari seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), untuk mempertanyakan hasil temuan yang tidak sesuai dengan LKPJ Bupati Nunukan.
"Pertama kita meminta SPK-nya, RAB-nya untuk memastikan bahwa pekerjaan ini apa saja yang dibiayai disitu? Kita akan undang mereka PPTK, kepala dinas untuk kita cross check," ujarnya.