Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pernyataan dukungan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo kepada adik bungsunya Irman Yasin Limpo maju di Pilwali Makassar tak berani disikapi DPP Golkar. Padahal, partai berlambang pohon beringin tersebut diketahui telah resmi mengusung kandidat lain yakni Supomo Guntur-Kadir Halid.
Koordinator Wilayah Sulawesi DPP Partai Golkar Nurdin Halid yang dikonfirmasi menanggapi datar sikap Syahrul terhadap dukungan kandidat tertentu di luar partainya.
Nurdin yang merupakan kakak kandung Kadir Hadil, menegaskan, Golkar memiliki aturan dan mekanisme yang sangat jelas dan transparan dalam penerapan sanksi terhadap kader yang melawan keputusan partai.
Nurdin mengaku tidak percaya terhadap atas komentar Syahrul yang mendukung calon diluar dari figur yang telah ditetapkan oleh partai.
"Tidak mungkin beliau bersikap seperti itu, saya kenal beliau sejak lama," kata Nurdin Halid, kemarin.
Mantan Ketua AMPI Sulsel tersebut bahkan mempercayai serta menyakini apa-apa yang disampaikan ke media merupakan hal yang tidak serius.
"Beliau sejak dulu saya kenal. orang yang betul-betul sangat taat pada azas dalam berorganisasi. Jadi sekali lagi tidak mungkin Pak Gubernur sengaja mengeluarkan pernyataan tersebut," kata Nurdin tanpa mengambil sikap seperti apa tindakan yang akan dilakukan pihak DPP.
Sebelumnya, kasus serupa pernah menimpa mantan Bupati Bone Idris Galigo yang dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua Golkar Bone lantaran secara terang-terangan mendukung anaknya maju di pilkada Bone Januari lalu. Padahal diketahui, Golkar sudah memiliki calon usungan sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Nurdin mengatakan, jika hal tersebut berbeda dengan kondisi sekarang.
"Beliau (Syahrul) kan belum jelas mendukung ke None, apalagi pertarungan Pilwalkot juga masih lama. Jadi sekali lagi saya percaya beliau tidak mungkin bertindak gegabah dengan mendukung calon lain selain usungan Golkar," terang Nurdin.
Sementara, Korwil Indonesia Timur DPP Golkar Fadel Muhammad mengaku belum dapat memberikan penilaian atas sikap atau dukungan Syahrul kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel tersebut.
Alasannya, menurut dia karena sampai saat ini Fadel belum mengetahui secara pasti apa faktor dan seperti apa muatan pernyataan orang nomor satu di Sulsel itu.
Nurdin mengaku pernyataan tersebut sangatlah politisi. Bahkan dukungan tersebut bisa dimaknai dari berbagai sudut pandang alias multitafsir.
"Tapi kalau memang statement seperti itu betul adanya, maka DPP akan pelajari dan mencermati terlebih dulu," katanya.
Mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini meminta agar dirinya tidak ditaktis apalagi ditekan untuk mengambil langkah tindakan yang tidak sejalan dengan mekanisme partai.
"Biarlah telusuri dulu apa muatannya," ujarnya.
Sementara Kadir Halid yang dikonfirmasi melalui teleponnya, tak bersedia memberikan tanggapan perihal pernyataan Ketua Golkar Sulsel tersebut.
"Jangan saya komentar, tidak etis," kata Kadir sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Golkar Sulsel itu. (Rud)