Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa di pertigaan Kampus UIN Sunan Kalijaga memblokir jalan dan menghentikan satu unit truk boks yang mengangkut produk air minum dalam kemasan. Truk bernopol K 1916 CB yang dikemudikan Adi ini pun terpaksa menuruti kemauan para mahasiswa.
Dari pantauan Tribunjogja.com, truk ini dipaksa berhenti, kemudian digunakan para mahasiswa untuk berorasi di atas kendaraan. Truk disandera sekitar 15 menit sebelum selanjutnya dipersilakan melanjutkan perjalanan.
"Saya mau nganter air mineral. Kalau telat bisa-bisa dipecat bos," ujar Adi, sopir truk sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Setelah itu, mahasiswa juga menghentikan satu unit truk lagi yang tengah memuat tabung gas elpiji. Mereka menghentikannya kemudian menggunakanya untuk berorasi.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM ini juga sempat terlibat insiden kecil ketika mencoba menghentikan kendaraan berplat merah. Beruntung, mobil Avanza berwarna silver itu berhasil melaju meninggalkan kerumunan mahasiswa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para mahasiswa kembali menduduki "Pertigaan Revolusi" pada Senin (17/06/2013) siang ini. Mereka menggelar aksi demonstrasi di pertigaan kampus untuk menolak rencana kenaikan harga BBM. Dalam aksinya, para demonstran melakukan orasi sambil membentangkan sejumlah spanduk tuntutan.
Aksi unjuk rasa tersebut, memeroleh penjagaan ketat dari aparat kepolisian Sektor Depok Barat yang dibantu anggota dari Polres Sleman. "Tidak ada yang mengajukan izin," ucap Kapolsek Depok Barat, Kompol Wachyu Tri Budi ketika ditanya berapa kelompok mahasiswa yang rencananya menggelar aksi unjuk rasa di lokasi yang sama.
Wajar saja, berdasarkan informasi yang beredar, rencana aksi unjuk rasa sebenarnya baru dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB siang ini. Namun, sejak pukul 11.00 WIB, sudah ada aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa.
"Wah kalau yang nanti siang tidak tahu dari mana, tapi tujuannya kan sama," jelas seorang massa aksi. (*)