Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Wartawan sebuah surat kabar di Ternate, Maluku Utara atas nama Arobi di rujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
Arobi sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ternate karena tertembak peluru karet petugas kepolisian saat terjadi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi di Ternate yang berlangsung anarkis.
"Di Maluku Utara, kemarin ada tujuh pengunjuk rasa terluka, satu diantaranya wartawan, teman kita Arobi wartawan Mata Publik tertembak di pinggul sebelah kiri. Hari ini dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2013).
Sementara dua anggota Polri yang mengalami luka berat akibat aksi anarkis tersebut hinggi kini masih dirawat di RSUD Ternate. "Briptu Mahriman yang luka di bawah mata kanan dan Briptu Amprianto luka di bibir bagian bawah diduga akibat benda tumpul, perkirakan akibat lemparan batu," ucap Agus.
Sementara tiga anggota Polri lainnya sudah menjalani rawat jalan karena hanya mengalami luka ringan di kaki dan tangan akibat lemparan batu.
"Untuk kesekian kalinya kami mengimbau bagi yang akan melaksanakan unjuk rasa agar betul-betul memperhatikan ketentuan yang berlaku. Polri siap memberikan pelayanan penjagaan agar tidak disusupi orang tidak bertanggungjawab," terangnya.
Kemudian untuk kejadia di Jambi dimana seorang wartawan Trans 7 terluka di bagian mata akibat terkena serpihan tabung gas air mata saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
"Kapolda sudah menyampaikan, nantinya proses pengusutan akan dilakukan Polda Jambi untuk diketahui penyebab peristiwa tersebut terjadi," ungkapnya.