News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Lamban Tangkap Penyerang Studio Celebes TV

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Azis

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar, Zulkifli Hasanuddin mengatakan aparat Polrestabes Makassar sangat lamban menangkap perusuh dan pengeroyok Muhammad Arsyad (28).

"Polisi sudah lamban menangani kasus ini, padahal perkara tersebut tidaklah tergolong sulit mengetahui wajah pelaku karena sudah terekam dengan CCTV di tempat kejadian," katanya kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Minggu (30/6/2013).

Sehingga, lanjut Zulkifli, tidak ada alasan penyidik tidak segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan perusakan tersebut.

"Penyidik harus segera menuntaskan kasus itu dan dalam menyidik kasus ini harus senantiasa secara profesional dan mengedepankan hukum serta imparsial," jelasnya.

Dikatakannya secara taktik dan strategi penyidikan sebuah peristiwa tindak pidana sulit diterima karena pelaku berpindah-pindah tempat yang membuat sulit untuk ditangkap.

"Institusi kepolisian menguasai dan memahami bagaimana menangkap dan mengetahui jejak ketika pelaku berpindah-pindah. jadi sangat tidak rasional kalau hanya itu alasannya," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Wisnu Sendjaja, mengatakan bahwa pelaku perusakan dan pengeroyokan masih di Sulsel dan belum keluar dari pulau Sulawesi.

"Para terduga berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain. Bahkan mereka berpindah dari satu kabupaten ke kabupaten lain," katanya.

Diketahui, alumnus UMI ini, dikeroyok sekelompok orang menggunakan seragam salah satu pasangan calon Wali Kota Makassar saat menjadi narasumber acara OK, di Studio Celebes TV, Lantai 15 Menara Bosowa, Jl Jend Sudirman Makassar, waktu lalu. (ziz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini