Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) Cabang Makassar Timur menyindir pihak kepolisian yang lamban mengusut tuntas pelaku dan otak dibalik penyerangan studio Celebes TV oleh massa yang diduga pasangan Supomo Guntur-Kadir Halid (SuKa).
Bahkan polisi dianggap tak berani menangkap pihak-pihak atau para pelaku yang diduga terlibat dalam penyerangan di kantor media tersebut. "Apakah rekaman video dan CCTV yang dipegang polisi bukan menjadi bukti kuat untuk menangkap para pelaku," tegas Direktur LHMI Cabang Makassar Timur, Muhammad Irwan, Senin (1/7/2013)
Apalagi sejuah ini kata Irwan, mereka yang diduga terlibat dalam penyerangan serta penganiayaan narasumber diskusi Obrolan Karebosi bernama Muhammad Arsyad jelas-jelas terekam dalam video tersebut. "Ini kan namanya pecundang. Sudah jelas-jelas wajahnya, namun belum ada gerakan konkret kepolisian menangkap pelaku," katanya.
Irwan mengatakan, satu hal utaman yang menjadi penekanan baginya, pihak kepolisian harus mampu menangkap sejumlah pernyataan-pernyataan elite, seperti Kadir Halid yang tiba-tiba meminta maaf kepada pihak Celebes TV atas kejadian tersebut.
"Kalau tidak salah mengapa meminta maaf dan mengapa juga siap bertanggung jawab. Ini kan paradoks antara sangkalan dengan fakta. Selain itu, yang harus diinvestigasi, mengapa Kadir Halid bisa datang ke TKP sesaat setelah kejadian berlangsung. Itu artinya apa? Kadir ada di sekitar lokasi," kata Irwan.
Olehnya itu, terlepas dari masalah politiknya, Irwan mengajak seluruh pihak untuk membantu kepolisian menuntaskan hal itu. "Ini tak boleh dibiarkan. Kebebasan pers akan terancam," katanya.