News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kriminalitas

Istri dan anak Serma BW Emosi Rumahnya Digeledah BNN

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penangkapan kedua oknum TNI itu bermula dari pengintaian tim BNN terhadap gerak-gerik keduanya. Mereka kemudian disergap usai transaksi. Sebanyak 300-an butir ekstasi disita petugas dari Serma BW.

Pengintaian keduanya merupakan pengembangan dari kasus Narkoba yang ditangani BNN. Dengan teknis penyamaran, anggota bergerak dan membuntuti target, karena sebelumnya mendapatkan informasi adanya transaksi Narkoba melibatkan dua anggota TNI.

Penyelidikan mengarah ke rumah di Jl Sekuntum III, Pekanbaru. Usai transaksi, petugas memastikan belum menemukan bukti cukup untuk menyergap Serda RY. Penyelidikan berlanjut dengan mengikuti tersangka yang singgah di bengkel motor kawasan Jl Paus Pekanbaru.

Di tempat itulah Serda RY menemui Serma BW yang juga incaran BNN. "RY memasukan tas kecil merah hitam ke mobil yang dikendarai BW," jelas petugas.
Saat BW akan meninggalkan bengkel, tepatnya memasuki mobilnya, tim BNN menyergap. Tak meleset, sekitar 300 butir ekstasi pink ditemukan di mobil Serma BW. Setelah itu, penangkapan berlanjut dengan menciduk RY di rumah Jl Jondul Baru. "Itu rumah teman perempuannya," tutur petugas.

Yang mengejutkan, ketika diperiksa penyidik BNN, Serma BW ngotot menampik uang miliaran rupiah yang terdeteksi tersimpan di rekeningnya sebagai hasil bisnis Narkoba. Di depan meja penyidikan, BW mengklaim semua uang dan harta-hartanya halal.

"Memangnya polisi saja yang punya rekening miliaran?" tegas Serma BW, seperti dikutip penyidik. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, aset yang diduga hasil pencucian uang oleh BW adalah rumah mewah, beberapa mobil, diler motor, restoran dan sejumlah perkebunan sawit di Riau.

Menurut Kepala BNN Riau Kombes Bambang S didampingi Ketua Tim BNN Pusat, Kombes Selamet Pribadi, tim BNN menyergap bandar besar Narkoba, KS bersama lima anggota sindikatnya. Dari enam orang itu, dua di antaranya Serma BW dan Serda RY.

Keenam tersangka ditangkap ditempat dan waktu berbeda. "Mereka ini sejak lima bulan lalu kita buru. Mereka jaringan pemasok Narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu ke diskotik atau tempat hiburan malam di Pekanbaru," jelas Kombes Bambang.

Tersangka pertama yang ditangkap adalah, Serma BW kemudian Serda RY. Setelah kedua oknum ini ditangkap, tim BNN memburu anggota jaringannya. Beberapa jam kemudian petugas menangkap JC di rumahnya Jl Sekuntum Pekanbaru. "Ketiganya langsung diperiksa insentif dan tersangka BW dan JC mengaku ekstasi itu diambil dari KS, warga Sekuntum, Sukajadi, Pekanbaru," tutur Kombes Bambang.

"Narkoba itu kemudian dimasukkan ke tempat hiburan malam XP International Executive Club yang dipasarkan AM dan S," jelasnya. Mendapat nama KS yang merupakan bandar besarnya dan kurir AM bersama S, tim BNN bergerak cepat.

"Kamis dinihari berhasil kita tangkap tersangka AM dan S di XP International Executive Club. Saat kita geledah berhasil diamankan 100 butir ekstasi," kata Bambang. Pengejaran terus dilakukan, hingga KS ditangkap di hotel berbintang Jl Soekarno-Hatta.

"Malam itu juga sekitar pukul 21.30 tersangka KS kita gerebek di lantai 10. Dia tidak melakukan perlawanan dan saat kita geledah kamarnya kita temukan puluhan paket sabu-sabu seberat 10 gram," urai Kombes Bambang.

Menurut Kombes Bambang, Serma BW dan Serda RY sejatinya kaki tangan sang bandar, KY. "Jaringan mereka sangat terkodinir rapi, dan penangkapan terhadap enam tersangka itu pengembangan atas tertangkapnya gembong Narkoba sekitar lima bulan lalu," tandasnya.  (tribunnews/rsy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini