Tribun Jateng/Adi Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wakil Pimpinan Pegadaian Cabang Poncol, Adi Priyanto mengakui ada kenaikan omzet dan jumlah nasabah di kantornya dalam beberapa pekan terakhir. “Kenaikan omzet berkisar 20 persen hingga 30 persen dibandingkan kondisi normal,” katanya.
Menurutnya, kenaikan ini dikarenakan antara lain menjelang tahun ajaran baru sekolah. Biasanya jumlah nasabah sekitar 100 orang per hari tetapi beberapa hari belakangan naik menjadi sekitar 120 orang hingga 130 orang per hari.
"Saya juga banyak menemui nasabah yang menginginkan nilai taksiran gadainya dinaikkan karena mereka terdesak kebutuhan biaya sekolah anak," kata Adi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin, tidak bisa berkomentar banyak soal perjuangan orangtua mencari dana untuk biaya sekolah anaknya. Ia hanya bisa mengatakan pemerintah sudah berusaha keras agar biaya pendidikan terjangkau.
Ia mencontohkan, pemerintah telah mengucurkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP). “Anak-anak yang sekolah di SD ataupun SMP negeri digratiskan untuk biaya operasional,” katanya.
Jika ada temuan penarikan biaya operasional di tingkat SMP ataupun SD, pihaknya akan segera bertindak. Dinas pendidikan akan mengklarifikasi langsung sekolah negeri yang memungut biaya operasional.
Lain halnya dengan sekolah swasta. Para orangtua yang punya anak sekolah di swasta inilah, menurut Bunyamin, yang kemungkinan membutuhkan banyak biaya. “Pihak sekolah dibebaskan menarik uang pembangunan. Kami tidak bisa berbuat banyak kalau mereka tidak sekolah di negeri,” katanya. (tim)