Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biasanya sang istri tidak memperbolehkan suaminya pulang apabila mereka tengah mengalami masalah dalam rumah tangga. Namun hal berbeda justru terjadi di rumah tangga Pujadin dan istrinya yang kini mengungsi di Rusunawa Puspo Argo, Sidoarjo.
Oleh sang istri, Pujadin yang berjuang bersama dengan penggowes lainnya yakni Pukaman, Mahrus, Matrosyid, Jeli, Anwar, Rohman, Muis, Syamsuri dan Abdul Basyid, tak diizinkan pulang ke rumah oleh istrinya jika dia tak bertemu dengan Presiden SBY.
Selama 16 hari, mulai 1 Juni hingga 16 Juni 2013, Pujadin bersama sembilan rekannya menggowes sepeda dari Sampang menuju ke Jakarta, sampai akhirnya bisa bertemu dengan presiden SBY. Dia membawa kabar baik bagi sang istri, keluarga, dan para pengungsi Syiah Sampang.
"Istri saya berpesan, hati-hati selama perjalanan ke Jakarta. Dia juga pesan saya tidak boleh kembali, jika belum bertemu SBY," ujar Pujadin kepada Tribunnews.com, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (ABI), Jakarta Selatan.
Setelah melewati perjungan panjang dan mengayuh sepeda, akhirnya Minggu (14/7/2013) pukul 21.00 WIB, Pujadin dan rekan penggowes lainnya berkesempatan bertemu langsung dengan SBY di Cikeas.
"Saya ketemu SBY, kalau ditanya senang ya senang. Senang banget. Saya salaman. SBY ternyata gagah, bersih, ganteng. Sudah ketemu SBY, dijanjikan sebelum lebaran bisa kembali ke kampung halaman. Saya berani pulang dan istri pasti senang," ungkap Pujadin.
Diutarakan Pujadin, kesuksesan lain yang mengiringi dirinya selama perjalanan dan selamat hingga ke Jakarta yakni atas perjuangan sang istri yang selalu mendoakan dan berpuasa setiap Senin dan Kamis demi kesuksesan sang suami.