TRIBUNNEWS.COM - Siman, kakek dari GRO, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang meninggal dunia karena ditembak oknum polisi, menceritakan terkait kematian cucunya.
Menurut Siman, awalnya ia tak mengetahui cucunya meninggal karena ditembak oknum polisi.
Ia mengaku, GRO meninggal lantaran dibegal.
Siman mengetahui hal tersebut, ketika jenazah cucunya hendak diekshumasi.
Siman mengatakan, pada saat jenazah tiba di Sragen, ia hanya melihat wajah sang cucu saja.
Sehingga, ia tidak mengetahui ada luka tembak pada tubuh GRO.
"Yang dibuka hanya wajahnya saja, ingin tahu, cucu saya atau tidak, iya benar cucu saya," jelas kepada TribunSolo.com, Jumat (29/11/2024).
"Waktu dibuka sudah ditata rapi, sudah dikafani seperti orang meninggal, kondisi perut belum tahu, yang tahu baru area muka saja," lanjut Siman.
Kini, Kakek GRO telah mengetahui cucunya meninggal karena ditembak.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah telah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam terhadap GRO, Jumat (29/11/2024).
Mengetahui hal itu, Kakek GRO mengaku ikhlas makam sang cucu dibongkar untuk keperluan ekshumasi.
Baca juga: Teman Pelajar SMK Semarang yang Ditembak Mati: Tolong Pak Polisi Tunjukkan Bukti yang Disembunyikan
Siman datang langsung ke TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Ia melihat untuk melihat langsung proses pembongkaran.
Menurut Siman, pihak keluarga menyetujui proses ekshumasi demi keadilan.