TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebanyak 4.625 calon jemaah haji (CJH) asal Jawa Tengah (Jateng) yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada 2013 atau 1434 H, batal melaksanakan ibadah haji tahun ini. Kabijakan ini menyusul pemotongan kuota jamaah Indonesia hingga 20 persen, dari pemerintah Arab Saudi.
Ribuan jemaah pun mengaku kecewa, lantaran sudah mempersiapkan segala kebutuhan. Diantaranya, Noor Zuban, warga Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora.
Laki-laki yang berencana berangkat haji besama istri tercinta, Alqiyah, itu harus bersabar setahun, meski sudah mengikuti manasik haji hingga tujuh kali mulai dari tingkat kecamatan dan kabupaten.
"Kecewa juga saat diberitahu dari Kemenag Blora tidak bisa berangkat," kata Zuban kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Rabu (17/7/2013) kemarin, yang mengaku mendapat kabar penundaan berangkat haji melalui pesan singkat (SMS).
Menurutnya, sejak Juni 2013 lalu, dia merasa penasaran soal kepastiannya berangkat haji atau tidak. Dia pun rajin mengendus informasi dari berbagai pihak, termasuk datang langsung ke Kemenag Blora.
Beruntung, kata Zuban, ia belum membeli sejumlah perlengkapan yang diperlukan untuk jamaah haji, termasuk belanja oleh-oleh yang biasanya sudah dipersiapkan sebelum para jamaah berangkat. "Jadinya uang itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya," kata dia.
Zuban mengaku, tidak heran menjadi calon jemaah haji yang tertunda akibat pengurangan kuota. Karena ia termasuk dalam daftar buncit. "Bisa dibilang, saya ini urutan terbawah dari jamaah haji yang seharusnya berangkat pada tahun ini," jelasnya.
Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kemenag (Kemenag) Provinsi Jateng, Thohir Luthfi, menjelaskan, konsekwensi dari pengurangan kuota 20 persen, jatah masing-masing provinsi juga dikurangi 20 persen.
Semula, ada 29.435 jamaah asal Jateng yang dijadwalkan berangkat haji tahun ini. Setelah ada pengurangan, hanya 23.717 calon jemaah haji yang berhak pergi ke Tanah Suci pada 10 September 2013 mendatang.
Rencananya calon jemaah haji asal Jateng akan berangkat dari embarkasi Adisumarmo, Boyolali, dan akan terbagi menjadi 71 kelompok terbang (kloter).
Pengurangan itu, lanjut Thohir, dibagi rata untuk jatah masing-masing kabupaten. Sehingga 20 persen jamaah haji yang berada di nomor urut terbawah di masiing-masing kabupaten juga akan tertunda keberangkatannya. (raf/ysn)