TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Perbaikan jalan yang bersatus sebagai jalan provinsi di daerah Cianjur saat ini sedang dikebut. Total jalan provinsi Jabar sepanjang 174 km itu dipastikan tanpa lubang sebelum sepuluh hari menjelang Lebaran.
Kepala Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan I Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Yongga Bhakti, mengatakan, jalan provinsi di Kabupaten Cianjur digunakan sebagai jalur alternatif dan jalur wisata. Jalur alternatif itu adalah Cileungsi-Jonggol-Cibeet-Selajambe- Cibogo. Jalur tersebut biasa digunakan pemudik dari Jakarta jika arus di puncak padat.
"Secara keseluruhan semuanya siap untuk bisa dilalui pada H-10 setelah diperbaiki. Seperti tahun sebelumnya, Jonggol menjadi jalur alternatif dan memang ada beberapa lokasi yang perlu diperbaiki dan tanahnya ambles di Cibeet. Itu juga sudah kami cor. Nantinya H-10 sudah kami buka," kata Yongga ketika ditemui di Kantor BPJ I Ciranjang, kemarin.
Jalan milik Provinsi Jabar yang merupakan jalur wisata, kata Yongga, terentang dari Pasir Hayam-Sukanagara-Sindangbarang. Hingga kemarin jalur wisata atau jalur menuju daerah Cianjur Selatan itu terus diperbaiki sekaligus untuk menyambut arus mudik tahun 2013 yang kemungkinan terjadi mulai H-7 Lebaran.
"Meskipun kontrak perbaikan jalannya sampai Desember nanti, kami sudah meminta kontraktor untuk menghilangkan atau meratakan semua lubang yang ada di jalur wisata tersebut agar para pengguna jalan tidak terhambat perjalanannya dan menghambat arus lalu lintas," kata Yongga.
Ruas jalan nasional, yakni Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, kata Yongga, pun akan segera diperbaiki. Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi yang akan meminimalkan lubang di jalan ketika arus mudik dan arus balik terjadi.
Adapun ruas jalan alternatif Cilamaya-Blanakan-Ciasem di Pantura Subang, yang biasanya digunakan sebagai jalur khusus kendaraan roda dua, tidak akan digunakan lagi pada arus mudik tahun ini. "Karena selalu menimbulkan kemacetan di ruas jalan Ciasem-Sukamandi. Selain itu, jalannya juga sudah rusak berat," kata Kasatlantas Polres Subang, AKP Ricko Taruna, saat dihubungi kemarin.
Ia mengatakan, ribuan pemudik yang menggunakan jalur tersebut pada akhirnya akan memadati jalan keluar jalur alternatif tersebut. "Ketika keluar dari jalur alternatif via mulut jalur utama Pantura Ciasem itu, langsung berdampak pada situasi arus mudik roda empat di Pasar Tumpah Ciasem yang berjarak hanya 300 meter. Akibatnya, jadi macet bahkan macet total," kata Ricko. (aa/cis/tom/men)