Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengaku, tidak terkejut dengan peristiwa penyerangan Markas Sabhara Polda Jawa Tengah oleh puluhan anggota Brimob.
"Saya tidak terkejut, ini dampak serius pendidikan yang dipersingkat dari skema yang hampir setahun (kombinasi kelas lapangan dan kelas lagi) nah karena sekarang diperpendek (6 bulan langsung tugas) maka ada dampak serius," kata Eva melalui pesan singkat, Jumat (26/7/2013).
Eva mengatakan bentrokan tersebut terkait situasi khusus dimana yang bersangkutan dibekali korsa serta memiliki pistol maka psikologisnya belum matang.
"Kalau istilah jawanya, brangasan. Penyelesaiannya adalah evaluasi serius. Materi pelatihan dirubah menjadi ditekankan ke arah analisa, pendidikan intelektual, dan jangan pendidikan fisik jika tetap 6 bulan. Pilihan lain adalah, balik ke semula," ujarnya.
Sebelumnya, Markas Sabhara Polda Jawa Tengah diserang puluhan anggota Brimob. Belum diketahui penyebab pasti peristiwa tersebut.
Namun, Kapolda Jawa Tengah Irjen Dwi Priyatno mengatakan, pelaku penyerangan kini sudah diamankan di markas Brimob.
"Saat ini mereka sedang diapelkan di markas Brimob. Sudah kami amankan dan mintai keterangan. Maaf, saya masih di lokasi dan sedang memeriksa kondisi lapangan," kata Kapolda kepada Tribun, Kamis(25/7/2013) dini hari.
Diketahui, puluhan oknum polisi yang diduga anggota Brimob Polda Jateng menyerang markas Direktorat Sabhara Polda Jateng di Mijen, Semarang, Kamis (25/07/2013) sekitar pukul 00.00 WIB.