TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setiap pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Cagub dan Cawagub Jatim), pasti berharap seluruh warga untuk menggunakan hak suara.
Namun, banyak dari cagub dan cawagub yang "mentas" dalam panggung politik elektoral tersebut, justru tak ikut menggunakan hak suaranya. Dari delapan cagub dan cawagub, hanya tiga yang menggunakan hak suaranya.
Sementara lima kandidat lain, tak ikut mencoblos surat suara. Pasalnya, mereka tidak terdaftar sebagai warga Jatim.
Data yang dihimpun Kompas.com, tiga kandidat yang memiliki hak pilih di Jawa Timur ialah, cagub petahana Soekarwo; cagub usungan PDI Perjuangan Bambang Dwi Hartono; dan cawagub independen, Muhammad Sihat.
Pasangan cagub nomor urut 4, Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja tidak memiliki hak pilih karena tidak berdomisili di Jatim.
"Meski kelahiran Kecamatan Wonocolo Surabaya, Khofifah masih tercatat warga Jakarta di kartu identitasnya," kata salah satu anggota Tim sukses Khofifah, Ahmad Millah, Kamis (29/8/2013).
Cagub dari jalur independen, Eggi Sudjana juga tidak terdaftar sebagai pemilih di Jatim. Demikian juga dengan pasangan Soekarwo, Saifullah Yusuf, serta cawagub Said Abdullah, yang meskipun kelahiran Pulau Madura, kini tercatat sebagai warga DKI Jakarta karena menjadi anggota DPR RI.
Hari ini, 30.034.240 warga Jatim memilih gubernur dan wakil gubernur baru. Mereka akan menggunakan hak suaranya di 71.036 tempat pemungutan suara. (kompas.com)