TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Menjadi keuchik atau kepala desa di Aceh, ternyata tak semudah yang dibayangkan banyak orang.
Saimun (45), misalnya, harus meregang nyawa lantaran menjadi Keuchik Seuneubok Pidie, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Dirinya, kritis akibat tusukan pisauseorang warga bernama Mahyiddin Syahriddin (47), ketika tengah memimpin rapat. Sampai Senin (2/9/2013), korban masih dirawat intensif di RS TNI AD Lhokseumawe.
Insiden penusukan kepala desa tersebut, terjadi pada Minggu (1/9/2013) sekitar pukul 23.30 WIB, di meunasah Seuneubok Pidie. Saat itu, Keuchik Saimun bersama unsur pimpinan lainnya sedang memimpin rapat mengevaluasi keuangan desa.
Informasi yang dihimpun Serambi menyebutkan, dalam rapat itu Keuchik Saimun mempertanyakan uang simpan pinjam perempuan (SPP) kepada Mahyiddin Syahriddin selaku keuchik sebelumnya. Jumlah uang yang dipertanyakan itu mencapai Rp 34 juta.
Sehubungan mencuatnya pertanyaan itu, suasana mendadak panas dan tidak kondusif. Perdebatan antar-warga menyangkut uang itu tak terelakkan.
Karena situasi semakin tegang, seorang warga bernama Tarmizi (35) berdiri di samping Keuchik Saimun sebagai tindakan berjaga-jaga. Tiba-tiba Mahyiddin mendekat, dan menerjang Tarmizi hingga terjatuh.
"Pak Keuchik lantas membangunkan Tarmizi, saat itulah Mahyiddin menyerang Pak Keuchik dengan cara menusuk bagian punggung kirinya dengan pisau," kata Anwar, abang ipar korban, kepada Serambi, Senin.
Seorang warga lainnya bernama Zulkifli (50), dilaporkan ikut memukul Keuchik Saimun. Bahkan, pisau yang digunakan pelaku berada di tangan Zulkifli.
Di tengah suasana panik itu, sejumlah warga melarikan keuchik ke puskesmas terdekat dan selanjutnya dibawa ke RS TNI AD di Lhokseumawe. Sedangkan pelaku, seusai mengeksekusi korban, langsung kabur.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Senin, tim dokter RS TNI AD Lhokseumawe telah melakukan operasi luka korban. (c46/ib)