TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Ratusan pencari kerja menyerbu kantor Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, pascalebaran, mereka datang untuk meminta kartu kuning sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan.
"Ada sekitar 300 pencari kerja minta kartu kuning padahal biasanya hanya maksimal 15 orang per hari," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkot Pekanbaru Priabudi di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, salah satu penyebab banyaknya warga yang mencari kerja karena ada lowongan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Dia mengatakan kedatangan pencari kerja untuk membuat kartu kuning atau sering disebut kartu AK-1 tersebut merupakan salah satu syarat melamar pekerjaan.
Namun ada juga perusahaan swasta yang tidak memperdulikan kegunaan kartu AK-1 itu dan langsung menerima pegawai karena dianggap telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Sementara pembuatan kartu AK-1 tersebut tanpa biaya alias gratis dan dalam waktu relatif singkat tidak sampai dua hari.
Dia mengatakan bahwa ada kendala dalam pembuatan kartu tersebut bila listrik dari PT PLN padam karena tidak dapat mengetik dan ruangan kantor menjadi gelap.
Pihaknya menyarankan agar para pencari kerja dapat melihat langsung pada laman infokerja.depnakertras.go.id dan tidak perlu datang ke kantor Dinas Tenaga Kerja di jalan Samarinda/Kapling I No. 29 Tangkerang.
Dia menambahkan para pencari kerja itu harus antri menunggu padahal dapat diakses melalui internet lebih mudah.
Sejumlah perusahaan di Pekanbaru membuka lowongan kerja untuk bidang perhotelan, perumahan, restoran, pertambangan dan perkebunan.
Para pencari kerja itu setelah lolos seleksi ada juga untuk ditempatkan di Bengkalis, Dumai maupun di Bangkinang sebagai cabang perusahaan di Riau terutama pada sektor perkebunan dan pertambangan. (antara)