News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Jatim

Perolehan Suara Khofifah di Gresik Kalahkan Soekarwo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pentolan grup band Dewa, Ahmad Dhani mengayuh becak yang ditumpangi Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam bagian kampanye yang dilaksanakan di wilayah Jombang, Senin (19/8/2013).

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Perolehan dukungan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S (Berkah) pada Pilkada Jawa Timur yang digelar 29 Agustus lalu, untuk di Kabupaten Gresik mencapai 267.741 suara, mengalahkan Soekarwo-Syaifullah Yusuf atau "Karsa".
   
"Hasil rekapitulasi akhir malam ini yang digelar di kantor KPU, suara terbanyak diraih oleh pasangan Berkah," kata Ketua KPU Gresik, Alimin usai rapat terbuka rekapitulasi Pilkada Jatim, Selasa petang, Selasa (3/9/2013).
   
Selanjutnya, disusul pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf atau "Karsa" yang memperoleh 208.507 suara, dan pasangan Bambang DH-Said Abdullah (Jempol) yang berada di posisi ketiga yang mendulang suara sebanyak 45.572 suara.
   
Sementara untuk pasangan Eggy Sudjana-M Sihat (Beres) menempati posisi keempat dengan memperoleh suara paling kecil, yakni sebanyak 11.259 suara.
  
Alimin mengatakan, total surat suara yang masuk ke KPU Gresik pada akhir rekapitulasi yakni mencapai 553.735 suara, dengan rincian sebanyak 533.079 suara sah, dan 20.656 surat suara tidak sah.
   
"Untuk surat suara yang tidak sah memang ribuan, yakni mencapai 20.656 suara dari total surat suara yang masuk sebanyak 553.735 pemilih," katanya.
   
Alimin menegaskan secara umum pelaksanaan Pilkada Jatim di wilayah Gresik berjalan aman, tertib, dan tidak ada kesalahan yang menonjol.
   
Dalam rekapitulasi penghitungan akhir yang digelar hingga malam hari itu juga disaksikan jajaran Muspida Gresik, aparat keamanan, serta beberapa saksi pasangan calon.
   
Selain itu, untuk dua kecamatan di Pulau Bawean yang tidak bisa dihadirkan di Kantor KPU akibat gelombang tinggi, dilakukan melalui telepon seluler yang didengarkan oleh seluruh saksi di Kantor KPU Gresik.
   
"Dengan adanya transparasi dalam penghitungan akhir, menunjukkan bahwa semua saksi mengetahui, sehingga tidak ada kecurangan atau hal-hal yang disembunyikan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini