TRIBUNNEWS.COM LABUAN BAJO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Sail Komodo 2013 menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan kekayaan bahari Indonesia kepada dunia.
"Acara-acara seperti ini merupakan bagian dari tonggak sejarah kebangkitan negara kita di era pasifik dan kita tunjukkan negara kita tidak hanya kaya dalam sumberdaya alam tapi juga memiliki potensi pariwisata," kata Presiden saat meresmikan puncak Sail Komodo 2013 di Labuan Bajo, Sabtu.
Persemian Sail Komodo ditandai dengan penekanan tombol oleh Presiden didampingi Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutarjo dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Sail Komodo 2013 yang mengusung tema jembatan emas menuju NTT menjadi tujuan wisata kelas dunia juga sebagai momentum menjadikan NTT sebagai pintu gerbang selatan pembangunan Indonesia.
Banyaknya kapal yang singgah di kawasan Pulau Komodo dan sekitarnya akan semakin menggairahkan pariwisata di NTT.
"Saya berharap dalam waktu tidak lama ini kawasan Pulau Komodo dan sekitarnya akan menjadi destinasi wisata kelas dunia," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengundang wisatawan manacanegara melalui peserta Sail Komodo untuk melihat dan mengunjungi Pulau Komodo.
Puncak Sail Komodo juga dihadiri Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu.
Juga hadir Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, sejumlah anggota DPR RI, Jaksa Agung Basrie Arief, para duta besar negara sahabat dan peserta Sail Komodo.
Pelaksanaan Sail Komodo merupakan sail kelima setelah sebelumnya berlangsung Sail Bunaken di Manado pada 2009, Sail Banda di Ambon 2010, Sail Wakatobi dan Bitong di Wakatobi dan Bitong 2011 dan Sail Morotai di Morotai pada 2012.
Rangkaian Sail Komodo dimulai sejak enam bulan terakhir diisi berbagai kegiatab seperti pelayanan kesehatan dan bantuan ke pulau-pulau dan daerah terpencil oleh kementerian serta yacht rally yang diikuti juga dari sejumlah negara.(ANT)