News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Putra Wakil Bupati Langkat Dilarikan ke RS Usai Ditampar

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penamparan

TRIBUNNEWS COM, BINJAI - Hendro Prasetyo, anak kandung Budiono Wakil Bupati Langkat, pasca ditampar oleh Mamik Slamet Lusito tak lain paman dari Hendro yang juga adik kandung dari Budiono, Jumat (20/9) 16.30 dilarikan ke rumah sakit Artha Medica, Kelurahan Berngam, Binjai Kota

 Dian Sri Ekawati,ibu kandung dari Hendro ketika ditemui di rumah sakit sabtu malam (21/9) menjelaskan, sepulang dari Mapolsek Binjai selepas maghrib guna melaporkan Mamik Slamet Lusito yang telah menampar anak nomor dua buah dari hasil pernikahannya dengan Budiono. Hendro mengaku mengalami pusing-pusing atau pandangan kunang-kunang.

Mendengar pengakuan anaknya itu, Dian pun khawatir dan berinisiatif membawa Hendro ke rumah sakit terdekat dengan kediamannya di Komplek Perumahan Berengam. Menurut Dian, kekhawatiran dengan kondisi Hendro semakin menjadi-menjadi, melihat pada bagian belakang kepala Hendro pernah dilakukan operasi beberapa tahun lalu.

“Saya khawatir dengan kondisi Hendro, dia mengaku oyong dan pusing kepada saya. Mendengar pengakuan anak saya itu, saya takut terjadi apa-apa dengan bekas operasi Hendro di bagian belakang kepalanya. Dengan dibantu oleh tetangga, saya pun membawa Hendro ke Artha Medica dengan menaiki becak motor,”ujar Dian seraya menambahkan bekas operasi pada bagian belakang kepala Hendro adalah bekas operasi tumor otak,operasi itu dilakukan di Singapura tahun lalu karena menurut Budiono (mantan suaminya-red) bahwa Hendro alami penyakit tumor pada otak.

 Lanjut Dian mengakui, usai jalani operasi tumor otak itu, Hendro menjadi lambat dalam bergerak dan bicara jadi tidak lancar. Sehingga kondisi Hendro sekarang ini seperti orang yang alami keterbelakangan mental.

 “Dahulu sebelum dilakukan operasi, Hendro adalah anak yang sehat dan normal,”ucap Dian seraya mengatakan dianya tak habis pikir dengan Budiono, yang begitu tega memvonis Hendro telah alami tumor otak.

 Sementara keterangan yang diperoleh dari dokter jaga Intalasi Gawat Darurat (IGD) RS Artha Medica dimana saat Hendro diperiksa malam saat akan dirawat mengatakan, pasien mengalami pusing-pusing dan merasa kurang enak pandangannya setelah mendapat tamparan yang begitu kuat, sehingga efeknya itu kontak ke kuping dan kepala. Menurut dokter jaga itu juga, apalagi pasien yang bernama Hendro itu mempunyai bekas jahitan operasi besar pada bagian belakang kepalanya, sehingga itu juga bisa menjadi fatal.

 “Untuk itu kami pihak rumah sakit menyarankan orang tua pasien untuk merawat inap anaknya beberapa hari dirumah sakit ini untuk istirahat dan penyembuhan,”ungkap Dokter tersebut.

 Sementara itu meski pihaknya gagal melaporkan Mamik pada jumat lalu di Polsek Binjai Utara, kalai ini ia melaporkan Mamik Slamet Lusito, adik kandung dari Budiono, mantan suaminya yang saat ini mencalonkan diri menjadi Bupati Langkat periode 2014-2019 ke Mapolsek Binjai.

 Di Mapolsek Binjai, pagi itu, Dian yang mewakili Hendro (Anaknya) yang sedang menjalani perawatan untuk pemulihan, diterima oleh penyidik Unit Reskrim Mapolsek Binjai Aiptu Hariono diruang periksa Unit Reskrim Polsek Binjai. Pengaduan kekerasan yang diterima Hendro Prasetyo, putra kandung Budiono di Polsek Binjai tertulis dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan dengan Nomor : STPL/72/IX/2013/SPKT.

 Di Polsek Binjai, Dian usai buat laporan menjelaskan anaknya Hendro Prasetyo kemarin sore mendapat perlakukan kekerasan dari adik kandung Wabup Langkat. Lanjutnya, Hendro anaknya itu mendapatkan tamparan keras pada bagian pipi kirinya.

 Perlakuan penamparan yang dialami oleh Hendro dari Mamik, menurut Dian, penamparan itu dikarenakan Hendro ingin mengambil pakaian-pakaian miliknya dari kamar yang kebetulan rumah milik keluarga mantan suaminya tersebut.

 Karena menurut pengakuan Hendro, jelas Dian, bahwa Hendro mengambil barang-barang miliknya karena mengaku sudah tidak tahan dengan kehidupan bersama ayah kandungnya tersebut, dan Hendro bermaksud untuk hidup bersama dirinya di Berngam, Binjai.  “Hendro sudah merasa tak bahagia sama Pak Budiono, karena Pak Budiono sebagai ayah kandungnya sudah tak menafkahinya lagi sebagai anak. Karena perlakukan Budiono itulah, Hendro ingin tinggal bersama saya sebagai ibu kandungnya,”ucap Dian seraya mengatakan dirinya merasa kecewa dengan Budiono, yang membiarkan begitu saja perlakukan kekerasan yang dilakukan adik kandungnya terhadap seorang Hendro yang tak lain darah dagingnya sendiri.

 Jelas Dian lagi, sejelek apa pun Hendro, sebodoh apapun ia, seharusnya Budiono itu sebagai ayah harus membela anaknya ketika mendapat perlakukan tindakan kekerasan. Ini malah seorang Budiono malah diam saja, tidak ada melakukan perlindungan dan pembelaan terhadap anak kandungnya.

 “Budiono itu bukanlah sosok ayah yang bagus, bukan sosok kepala rumah tangga yang mengayomi dan melindungi keluarganya. Melainkan sosok seorang yang plin plan, penakut dan tega,”ucapnya  seraya mengatakan Budiono tidak layak menjadi pemimpin di Satu Kabupaten, karena dalam rumah tangga dan keluarga saja dirinya tidak mampu menjadi seorang imam.

 Sayangnya hingga kini, Wakil Bupati Langkat tersebut, masih belum memberikan komentar terkait kisruh rumah tangganya. Berkali-kali ketika dihubungi, nomor telepon yang bersangkutan dalam keadaan tidak aktif.(ari/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini