TRIBUNNEWS.COM, KABANJAHE - Pemkab Karo akan mengajukan permohonan pengadaan operasi hujan buatan untuk lima desa di zona radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung, ke BNPB, Senin (23/9/2013) hari ini.
"Kami akan ajukan surat permohonan besok (hari ini) kepada BNPB. Kami memang sangat membutuhkannya, khususnya untuk lima desa itu. Bukan lambat, tapi kami memang masih terfokus soal penetapan perpanjangan status tanggap darurat bencana yang sudah berakhir pada Minggu," kata Kepala Dinas (Kadis) Infokom Karo Robert Peranginangin, Minggu (22/9/2013).
Robert menuturkan, Pemkab Karo mengajukan permohonan pengadaan operasi hujan buatan untuk lima desa di zona radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung. Meski, banyak desa lain yang juga meminta mendapat cipratan air hujan.
Menurut Robert, hujan buatan akan direalisasikan dan diutamakan hanya untuk kelima desa, yaitu Sukameriah, Simacem, Bekerah, Kuta Gugung, dan Sigarang-garang.
Menurut pantauan langsung pihaknya, kelima desa itu memang terbilang cukup parah tertimpa hujan debu vulkanik, sepekan terakhir.
Jalanan aspal tampak memutih hingga ke permukaan tanah dan rumput. Atap-atap rumah dan kendaraan warga yang terparkir di halaman, juga tak lagi berwarna asli.
Yang paling parah, lahan pertanian warga. Warnanya memutih, dan sebagian besar tanaman buah dan sayur bahkan dipastikan rusak dan gagal panen.
Bila sudah diajukan hari ini, Robert berharap secepatnya pesawat Casa 212 untuk pengoperasian hujan buatan, bisa dilakukan.
Bahkan, kalau bisa pada Selasa besoknya, sudah bisa diterbangkan mengitari radius 3 kilometer keliling kawah Sinabung.
"Kasihan rumah warga dan ladangnya. Bagaimana mereka bisa kembali bekerja dan hidup sehari-hari, kalau masih dipenuhi debu vulkanik seperti itu? Kami berharap BNPB segera menurunkannya," paparnya. (*)