Laporan wartawan Surya,Musahadah
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Kasus pemalsuan ijazah kembali terjadi.
Jika sebelumnya dipakai mendaftar sertifikasi atau Pendidikan Latihan Profesi Guru, kali ini ijazah palsu itu dipakai mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Giliran Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas yang menjadi sasaran pemalsuan.
Ijazah palsu itu atas nama Riska Febriana, warga Jalan Sumbersari, Malang yang mengklaim lulusan DIII Akuntansi tahun 2009.
Pemalsuan itu terungkap saat Riska bersama kakaknya Slamet Mujiono bermaksud legalisir ke bagian akademik STIE Perbanas, Selasa (24/9/2013) pukul 11.30 WIB.
Ijazah asli berikut fotokopi serta transkrip langsung dimasukkan ke bagian akademik.
Petugas lalu mengecek kondisi fisik ijazah dan mecocokkan nomor seri dengan database yang ada di sistem perbanas.
”Ternyata nomor seri 310/AD20081001 tidak ada di data base kami,” terang Meliza Silvi, Kepala Program Studi S1 Manajemen yang saat itu menangani kasus ini.
Meliza lalu mengecek isi ijazah secara keseluruh. Didapati bahwa nomor induk mahasiswa (NIM) 061231671 tidak ada di daftar.
”NIM yang dipakai tidak sesuai standar kami, jadi dari melihat sekilas langsung terlihat itu palsu,”katanya.
Tanda-tanda palsu juga terlihat dari tanda tangan Ketua Perbanas Prof Dr Tatik Suryani dan Pembantu Ketua Bidang Askademik Dr Sri Haryati serta stempel dan tanda emas di pojok kiri ijazah.
“Memang ijazah palsu itu ada tanda emasnya, tapi warnanya tidak sama dengan asli karena kami mencetak ijazah ini dari PT Peruri,”terang Meliza.
Setelah memastikan hal itu, Meliza langsung membawa Riska dan Slamet Mulyono ke ruang khusus untuk diinterogasi.