Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Polisi menemukan bahan baku petasan atau black powder dari rumah Serka Agus Suryadi. Black powder itu merupakan bahan siap pakai untuk petasan. Selain itu, juga ditemukan belerang dari reruntuhan rumah Agus.
Polisi juga menemukan seperempat karung petasan ukuran kecil. Diperkirakan isinya 50-an biji petasan. Sedangkan black powdernya ditemukan dalam lima kantong.
"Untuk black powdernya seberat 2,5 kilogram. Juga ada petasan ukuran kecil, seperempat karung. Isinya sekitar 50-an petasan," ujar Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif kepada Surya (grup Tribunnews.com) usai mengikuti tahlilan di rumah Subhan, pakde korban meninggal Mutiara Rizky Josefina atau Tara.
Tentang pemicu ledakan, Sabilul menjawab masih mendalami penyebabnya. Hanya saja ia mengakui kalau menyimpan petasan saja sudah sebagai bentuk kecerobohan.
"Bagaimana itu bisa meledak sedang kami dalami. Pastinya, dia (Agus) menyimpan petasan saja sudah bentuk kecerobohan," tegas Sabilul.
Sejauh ini, polisi menetapkan tersangka yakni Agus yang ikut tewas dalam peristiwa itu. Sabilul enggan menejelaskan di mana keberadaan Agus ketika petasan itu meledak. Ia juga mengaku belum mengetahui keberadaan istri Agus, Ny Tita ketika peristiwa itu terjadi. Agus tewas, sementara istrinya hanya terluka. Ny Tita masih dirawat di RSUD Koesnadi, Bondowoso.
"Sudah bisa bicara tetapi belum bisa menceritakan kejadiannya," terang Sabilul.
Rumah Serka Agus Suryadi (44) warga Gang Malabar Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Kota Kabupaten Bondowoso ambruk setelah petasan meledak di bagian belakang rumahnya. Sebagian besar rumah Agus runtuh. Hanya bagian depan yang masih berdiri, tetapi kaca jendela hancur berantakan.
Rumah orang tua Mutiara R Josefina, Runarjo dan Ny Maemunah juga hancur rata jadi tanah. Rumah-rumah di sekitar rumah Agus juga rusak.
Berdasarkan data dari pihak kepolisian, rumah rusak berat sebanyak lima unit, dan 15 unit rusak ringan. Dari pantauan Surya, kerusakan sebagian besar di kaca jendela, eternit. Rumah Abdul Rasid, yang terletak di samping rumah Maemunah juga terbilang rusak cukup parah. Kaca di semua jendela rusak. Akibatnya, bagian dalam rumah langsung terpampang dari luar.