TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua perampok dan pembunuh dua balita tertangkap pada Jumat (11/10/2013). Pelaku utama, Ahmad Musa (28), ternyata mengenal Murni, pembantu dan pengasuh kedua korban.
Berdasarkan keterangan Musa di Polrestabes Semarang, Jumat (11/10/2013), ia mengenal Murni (39), sejak sekitar dua minggu lalu. Perkenalan berawal saat Musa mengacak nomor telepon dan ternyata itu nomer telepon Murni.
Beberapa hari setelah kenal, Murni mendatangi Musa di Jepara. Hubungan itu pun semakin dekat, hingga akhirnya Musa diminta berkunjung ke Semarang.
Sehari sebelum peristiwa, Musa mengunjungi Murni di rumah majikannya di Semarang. Keesokan harinya, Kamis (10/10/2013), Murni menghubungi Musa agar datang lagi ke Semarang.
"Kangen katanya. Saya mau ke Semarang, tapi ajak teman. Karena tidak punya uang juga, katanya Murni mau ngasih uang.
Pelaku kemudian datang bersama temannya, Abdul Rohman (29). Musa tiba di rumah korban sekitar pukul 11.00 WIB dan kemudian ngobrol dengan Murni. Saat itu kedua korban Nadin (2,5) dan Rifky (1) sedang menonton televisi.
Niat jahat muncul untuk mengambil barang berharga di kamar pemilik rumah karena pelaku tidak memiliki uang. Musa kemudian melihat linggis dan mencoba mencongkel pintu kamar pemilik rumah. Ketika itu Murni tengah berada di dapur untuk membuatkan susu.
Saat keduanya akan mengambil barang berharga ternyata Murni datang, kemudian terjadilah pertengkaran. Saat itulah Murni dipukul menggunakan linggis di bagian kepala.
Dua balita yang melihat peristiwa itu menangis. Pelaku kemudian memukul kepala kedua bocah itu dengan linggis.
Kedua pelaku lalu meninggalkan ketiga korbannya dalam kondisi sekarat. Mereka menggondol uang sebesar Rp 2.250.000 dan tiga cincin dari rumah itu.