Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Ribuan ikan di sepanjang aliran Sungai Bedog, Pajangan, Kabupaten Bantul, pada Senin (14/10/2013) malam, banyak ditemukan "klenger" hingga mati.
Warga kemudian beramai-ramai turun ke sungai untuk memungut ikan-ikan yang diduga keracunan limbah sebuah pabrik gula.
Seorang warga, Ichsan (26), penduduk Dusun Kentolan Lor, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, mengungkapkan, sejak Senin siang. Kabar tentang matinya ikan-ikan di Sungai Bedog yang mengalir di sebelah timur dusun mereka, sudah mulai merebak.
Kemudian sekitar pukul 18.30, kabar tersebut ternyata benar, dan warga banyak yang turun ke sungai untuk menangkap ikan.
"Masjid jadi sepi bahkan hampir sampai tengah malam. Karena banyak yang memilih ke sungai mencari ikan," ujar Ichsan, Selasa (15/10/2013).
Ia mengungkapkan, awalnya warga menduga kalau sungai tersebut diracun seseorang. Namun anehnya, air sungai berubah warna menjadi kuning kehitaman dan aromanya lebih menyengat dibanding biasanya.
Warga menduga, matinya ikan-ikan di sungai ini disebabkan oleh limbah Pabrik Gula Madukismo. Karena sungai yang berhulu dari Merapi ini, selain melewati Madukismo, menurut warga juga dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah cair pabrik tersebut.
"Kejadian seperti ini tidak hanya sekali. Karena sudah berulang kali terjadi. Dulu malah warga sampai dapat ikan berkarung-karung," ujar Ichsan.
Di wilayah Wijirejo, Kecamatan Pandak, lanjutnya, dahulu juga pernah ditemukan banyak ikan yang mati. Air sungai yang tercemar limbah pabrik juga menyebabkan matinya ikan di keramba yang airnya berasal dari Sungai Bedog. Akibat kejadian yang terus berulang, warga kapok memelihara ikan di keramba.
Sementara itu, Direktur Utama Madukismo, Rahmat Edy Cahyono ketika dikonfirmasi melalui telepon, mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. Ia mengaku akan segera memerintahkan anak buahnya untuk melakukan cek lapangan.
Pihaknya juga belum bisa memberikan keterangan lebih banyak sebelum mendapatkan laporan dari petugas yang melakukan pengecekan. "Sekarang saya no coment dulu ya," ujar Candra.
Namun demikian, lanjut Cancra, PT Madubaru pemilik pabrik Madukismo selalu melakukan kontrol yang tepat terkait dengan limbah yang dihasilkan. Sebelum limbah cair dialirkan ke sungai, beberapa prosedur telah dilakukan agar tidak membahayakan lingkungan.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bantul, Suwito, belum mengetahui jika ribuan ikan di Sungai Bedog mati. Pihaknya akan segera mengambil sampel air untuk diteliti di laboratorium guna mengetahui kandungannya.
"Dari hasil sampel air dapat segera diketahui kandungannya. Untuk saat ini belum dapat memastikan apa karena limbah tebu (limbah Pabrik Gula Madukismo)," katanya.