TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi sebanyak delapan kali sejak Sabtu (23/11/2013) sampai Minggu (24/11/2013) siang ini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kali pertama gunung itu erupsi terjadi Sabtu sekitar pukul 21.26 WIB. Getaran letusan itu terdengar hingga pos BNPB Sumatera Utara yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Gunung Sinabung.
"Alhasil di Desa Sukanalu, Sigarang-garang, KutaTunggal dan Lau Kawar terkena hujan batu kecil berukuran 0,5 sentimeter sampai 1 cm. Di mana Amplituda letusan over scale selama 3 menit dan tertutup kabut,
Erupsi kedua, terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 21.38 WIB, Erupsi ketiga terjadi sekitar pukul 22.02 WIB. Sementara erupsi keempat terjadi sekitar pukul 23.15 WIB dengan durasi sekitar 67 menit, di mana kolom letusan tidak teramati dan arah angin menuju Utara-Timur Laut.
Erupsi kelima terjadi pada Minggu sekitar pukul 00.45 WIB dengan durasi sekitar 10 menit. Tinggi kolom tidak teramati dan arah angin menuju Utara-Timur Laut.
Erupsi keenam, terjadi pada Minggu sekitar pukul 02.32 WIB, di mana visual tertutup dan durasi letusan diperkirakan selama 339 detik. Erupsi ketujuh, terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 07.35 WIB.
Sedangkan erupsi yang terakhir, terjadi sekitar pukul 08.55 WIB, di mana Amplituda maksimal 120 mm dan lama erupsi sekitar 7,9 menit. Sementara tinggi debu vulkanik diperkirakan mencapai 3000 meter kelangit.
Kekinian, sekitar 12.300 jiwa pengungsi tersebar di 20 pos penampungan. Pendataan detil masih dilakukan. Masa tanggap darurat diperpanjang lagi hingga 30 November 2013. Sebanyak sekitar lebih dari 500 personel BNPB, BPBD Sumut, TNI, Polri, SKPD dan relawan dikerahkan dalam penanganan erupsi Gunung Sinabung.