Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Puluhan warga Suku Anak Dalam, Jambi, menderita luka-luka akibat diserbu ribuan personel gabungan Brigade Mobil, Satpol PP, tentara, dan petugas keamanan PT Asiatic Persada.
Tak hanya luka, permukiman mereka juga diratakan dengan tanah oleh personel gabungan tersebut.
Penyerbuan yang terjadi sejak tanggal 7 Desember tersebut, dilakukan sedikitnya 1.500 personel gabungan terhadap warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berdiam di Desa Bungku,Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Hal tersebut, diungkapkan seorang pendamping warga SAD bernama Andi Saputra, dalam rilis yang diterima Redaksi Tribunnews.com, Minggu (15/12/2013).
Penyerbuan itu sendiri, dilakukan dengan alasan melakukan penggusuran untuk menertibkan penggunaan lahan sawit perusahaan tersebut.
"Informasi itu kami dapatkan dari warga. Setelahnya, kami langsung ke lokasi, dan warga memang sempat melawan karena diancam kalau tidak meninggalkan desa itu," kata Andi Saputra.
Sementara politikus Partai Nasional Demokrat Jambi, Tigor GH Sinaga, menuturkan pascapenggusuran itu, warga SAD juga tetap diintimidasi dan doteror.
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Latihan Soal & Kunci Jawaban Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Informatika dan Keterampilan Generik
"Warga, dilarang kembali ke daerah permukiman mereka. Bahkan, beberapa warga yang mencoba kembali diancam akan dibunuh," tuturnya.
Selanjutnya, kata dia, 500 pasukan gabungan TNI, Brimob/Polri, dan satpam PT Asiatic Persada kembali melakukan penggusuran dan pengusiran paksa terhadap warga SAD, Rabu (11/12/2013).
"Para penggusur menghancurkan rumah-rumah warga, termasuk rumah permanen. Selain itu, para penggusur mengintimidasi warga yang mencoba melawan," tandasnya.