Laporan Wartawan Surya,Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM,BATU - Puluhan pasukan Pemuda Pancasila (PP) dan FKPPI Kota Malang membubarkan paksa demonstrasi warga Batu di halaman gedung Block Office di Jl Panglima Sudirman, Senin (23/12).
Bukan hanya pembubaran paksa, beberapa pasukan itu memukul koordinator lapangan (korlap) dan peserta demonstrasi.
Pantauan reporter Surya, puluhan pasukan PP dan FKPPI sudah datang lebih dulu di halaman gedung tersebut sekitar pukul 09.00.
Tidak lama kemudian, tujuh peserta demo datang menggunakan mobil pikap L 300 membawa penggeras suara langsung menuju halaman.
Di halaman itu, sopir pikap bernama Eko Utomo menghentikan pikap. Korlap bernama Gaib Sampurno langsung turun dan membunyikan pengeras suara.
"Tadi Pak Gaib baru ngomong, kami masyarakat. Tidak lama kemudian, orang-orang PP dan FKPPI menyerbu dan merampas mikrofon. Pak Gaib cuma diam saja. Sekitar delapan orang (PP dan FKPPI) megangi kedua tangan Pak Gaib. Di antara mereka langsung memukul Mikrofon dibakar, sound sistem kabel diambil," cerita Eko yang juga dipukul pipi bagian kanan dan leher bagian kiri.
Tak sanggup dihujani pukulan, Eko langsung memutar mobilnya dan keluar dari halaman gedung.
Namun, Gaib tetap dipukuli hingga diamankan Koramil Batu, Kapten Widagdo hingga ke seberang jalan menuju Jl Samadi. Pasukan PP dan FKPPI tetap mengejar dan memukuli.
Kapolsek Batu, AKP Slamet Riadi mengungkapkan, Gaib dan kawan-kawannya ingin mengungkapkan aspirasi tentang pembangunan Block Office. Dalam izin yang disampaikan pada hari Minggu, ada sekitar 50 orang yang akan demonstrasi.
"Kewajiban kami memang mengamankan. Kadang kalau ada demonstrasi seperti ini, ada massa tandingan yang kontra dengan mereka," kata Slamet.
Kehadiran pasukan polisi datang terlambat. Setelah pembubaran secara paksa dan pemukulan itu, polisi baru datang.
"Izinnya mereka ke DPRD dulu, tapi ternyata ke sini dulu," ujarnya.
Dari pentolan PP dan FKPPI Kota malang itu, tidak ada yang mau berkomentar. Hanya satu masing-masing dari PP dan FKPPI mengatakan, "Kami ingin Batu kondusif," kata mereka sembari meninggalkan insan pers.