Laporan Warawan Surya,M Taufik
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Setiap tahapan pemilu ada potensi kerawanannya. Termasuk pelaksanaan pemilu di Jawa Timur 2014.
Demikian disampaikan Kapolri Jendral Sutarman saat berkunjung ke Polda Jatim, Jumat (3/1/2014).
Disampaikan Kapolri, saat ini tahapan pemilu sudah berjalan. 4 Desember 2013 lalu sudah ditetapkan DPT kemudian, pada 9 April 2014 mendatang sudah dilaksanakan pemungutan suara pemilu legislatif.
Termasuk tahapan-tahapan lain seperti distribusi surat suara, kampanye dan sebagainya.
“Untuk distribusi surat suara, di Jawa Timur terbilang aman dan mudah karena semua lokasi bisa dijangkau lewat darat dan bisa cepat prosesnya. Tapi, kerawanan tetap ada, jadi harus tetap dikawal. Salah satunya, untuk mengantisipasi adanya sabotase,” tegas Jendral yang pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Krimal Polda Jatim ini.
“Demikian halnya tahapan kampanye, pemungutan suara, tentang DPT dan beberapa tahapan lain di Jawa Timur, semua ada potensi kerawanan,” sambung orang nomor satu di kepolisian Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Kapolwil Surabaya tersebut.
Disampaikan, potensi-potensi konflik dan kerawanan itu sudah dipetakan. Selanjutnya, dilakukan persiapan pengamanan.
“Dan itu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh polisi. Harus melibatkan TNI, Linmas dan personil keamanan lain,” tandas Sutarman.
Dengan alasan itulah, digelar konsolidasi antara TNI dan Polri untuk persiapan pengamanan Pemilu 2013 di gedung Mahameru Polda Jatim.
Konsolidasi tertutup yang dipimpin oleh Kapolri Sutarman dan Panglima TNI Jendral Moeldoko ini diikuti oleh semua perwira TNI di Jawa Timur, serta seluruh Kapolres se-Jawa Timur.
“Setelah tahapan-tahapan sudah dipetakan, kita (TNI-Polri) bertemu untuk merumuskan cara yang tepat dalam pengananan pengamanan setiap tahapan,” imbuh mantan Kabareskrim Polri ini