TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Menurut penumpang yang selamat, kecelakaan itu dipicu kelebihan penumpang. Diperkirakan, dalam speedboat mengangkut sekitar 60 penumpang. Sementara, di atas atap speedboat terdapat tujuh sepeda motor.
"Kalau dilihat dari suaranya, speed itu sudah gak kuat lagi narik penumpang. Suaranya itu berat banget tapi larinya lambat. Trus di atasnya ada sepeda motor," kata Budi, Jumat (3/1/2014).
Penumpang lain mengatakan, serang speedboat, Eka Trisna (25), tidak mau menerima penumpang lain ketika kendaraan itu masih bersandar di dermaga bawah Ampera. Namun karena penumpang itu tidak mau tahu, akhirnya Eka menerimanya.
"Tadi sopir itu sudah gak mau nerima penumpang lagi, mungkin gak kuat speednya tapi penumpang itu masih ngeyel," katanya.
Aan (24), teknisi speedboat Mahakam mengatakan, kecepatan saat itu 60 km per jam. Dari Dermaga 16 Ilir baru berlayar 5 menit ke lokasi kecelakaan.
"Belum sampai 5 menit dari BKB, kami menghantam tiang yang ada di dekat dermaga, penyebabnya serang speedboat Eka tidak melihat ada tiang, sebab ditutupi air karena Sungai Musi lagi pasang," katanya.
"Kapasitas penumpang speedboat ini biasanya 60 orang dan muatan barang, ditambah barang bawaan penumpang jadi kapasitas sudah biasa seperti ini. Nasib sial saja hari ini nabrak ponton besi yang tidak kelihatan," kata Aan.
Eka selamat dari musibah itu. Dia diamankan ke Mapolresta Palembang. Informasinya, Eka sesekali jadi serang speedboat menggantikan ayahnya.
Informasi dari tim penyidik Polresta, pria asli Jalur 18 Banyuasin ini masih syok dengan peritiwa nahas yang baru menimpanya. "Dari informasi yang diberikan tim penyidik, Eka masih terlihat cemas. Mukanya pucat dan nada bicaranya putus-putus. Ia juga masih tidak percaya dengan kejadian ini," kata Kasat Polair Polresta, Palembang Kompol Junaedi.
Diungkapkan Junaedi, dari keterangan yang sudah didapat dari Eka, jumlah penumpang 50 orang dengan membawa berbagai jenis barang.
"Dari peristiwa ini, enam penumpang tewas karena tenggelam dan ada yang tertimpa speedboat. Sementara 12 penumpang masih menjalani perawatan intensif di RS Muhammadiyah Palembang," kata Junaedi.
Menurut dia, Eka saat ini diperiksa sebagai saksi. Namun, tidak menutup kemungkinan, status tersangka ditetapkan jika Eka terbukti lalai. "Dia saat ini masih dalam pemeriksaan intensif. Untuk sementara, belum diperkenankan untuk bertemu dengan siapa pun," kata Junaedi.(and/mg8/mg6/mg19/SP)