Laporan Wartawan Surya Sugiyono
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Seandainya bisa memilih suratan takdir, tentu Yustinus Siregar, bocah berusia 6 tahun, tak meninggalkan dunia ini secara cepat dan mengenaskan.
Namun, nasibnya berkata lain, warga Dusun LegundiĀ RT 3, RW 1, Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Gresik, itu tewas di lubang septic tank proyek Puskesmas Pembantu Driyorejo, Sabtu (4/1/2014).
Informasi dari Polsek Driyorejo, kejadian tersebut terjadi saat korban Yustinus bermain di sekitar proyek pembangunan Puskesmas Pembantu, Kecamatan Driyorejo, yang sampai sore hari belum juga pulang.
Karena hujan, membuat Yosi Ervika, ibu korban, mencari korban di sekitar rumah. Ia lantas terkejut, ketika melihat anaknya mengambang di lubang galian septic tank sedalam 1,5 meter.
Ibu korban langsung meminta tolong warga sekitar. Tidak lama pekerja proyek Puskesmas bernama Ngaderi (43), warga Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, mendekat dan langsung mengangkat jasad korban yang sudah kaku.
"Hasil pemeriksaan pada jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka. Murni kecelakaan. Keluarga korban juga menolak otopsi," kata Kapolsek Driyorejo Ajun Komisaris Muhammad Nur Hidayat, Minggu (5/1/2014).
Selesai pemeriksaan saksi-saksi dan pembuatan keterangan kecelakaan, jasad korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
"Bagi keluarga agar memperhatikan anak-anaknya yang tidak bisa berenang. Kemungkinan korban terpeleset dan tidak bisa berenang sehingga saat tercebur di septic tank tidak ada yang menolong, akhirnya meninggal dunia," jelasnya.