Laporan Wartawan serambi Indonesia Sumatera Utara / Parlaungan Lubis
TRIBUNNEWS.COM MEDAN – Sedikitnya 21.893 jiwa atau sekitar 6.815 kepala keluarga (KK) warga di Kabupaten Tanhkaro, Sumatera Utara, mengungsi setelah Gunung Sinabung mengalami erupsi (letusan) berkali-kali.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/1/2014) mengatakan, pengungsi gunung yang berketinggian sekitar 2.460 meter itu tersebar di 33 lokasi.
Gunung yang pertama kali meletus pada 7 September 2010, dan ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada 29 Agustus 2010. Suara letusan kali ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis tersembur hingga 5.000 meter di udara, membuat sekitar 12.000 warga di kala itu mengungsi dan dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi.
Hingga Senin (6/1/2014) siang, sudah 115 kali erupsi dengan tinggi 500-4.000 M disertai awan panas dengan jarak luncur 1.500 - 4.500 M ke arah selatan-tenggara.
Menurut Sutopo, pengungsi Gunung Sinabung saat ini terdapat kelompok rentan yaitu 1.204 jiwa lansia (lanjut usia), 179 ibu hamil, dan 606 bayi. Mereka berasal dari 25 desa di empat kecamatan sekitar kaki Gunung Sinabung. Konsentrasi pengungsi terbanyak di Los Tiga Binanga dengan jumlah pengungsi sekitar 2.805 jiwa (873 KK).