Laporan Wartawan Surya Izi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Kematian unggas di Kabupaten Situbondo, semakin menyerbar. Bahkan, sampai saat ini sudah menyebar ke lima titik .
Lima titik tersebut, di antaranya di Kecamatan Situbondo, Banyuputih, Suboh, Besuki dan Panarukan.
Pernyataan ini, diungkapkan Kepala Dinas Peternakan Situbondo, Drh Gaguk Murdjianto saat dihubungi Surya Online, Senin (06/01/2014).
Menurutnya, kalau menemukan adanya kematian unggas di masyarakat, pihaknya langsung mengambil langkah pencegahan untuk mencegah meningkatkan kematian unggas itu.
"Untuk mencegah itu kita berikan disinfektan dan pemberian vaksin," kata Gaguk.
Melihat gejalanya, unggas yang mati mendadak itu disebabkan virus flu burung. Namun, untuk memastikan itu, pihaknya masih menunggu hasil labotarium.
"Selama ini unggas yang diserang virus itu, biasanya matanya kotor dan kepala berputar," pungkasnya.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
Sebelumnya diberitakan, ratusan ekor itik milik Imam Gunawan (52) warga Dusun Sagaran, Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, mati mendadak.
Kematian ratusan unggas yang sudah berlangsung dalam sepekan ini, diduga disebabkan penyakit flu burung.
Akibat serangan penyakit tersebut, peternak yang sudah menggeluti usaha penggemukan itik selama empat tahun ini dipastikan mengalami kerugian jutaan rupiah.