Laporan Wartawan Tribun kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan segera melayani pasien cuci darah. Saat ini peralatan cuci darah (hemodialisis) sudah tersedia di RSUD Nunukan.
“Kita sedang persiapan. Alatnya sudah ada, tinggal persiapan SDM sementara dari Tarakan mungkin. Kemudian SDM dari RSUD Nunukan ada yang kita magangkan di Jakarta selama tiga bulan,” ujar Direktur RSUD Nunukan Dokter Haji Marwan Sulistyoadi.
Marwan mengatakan, selama ini pasien RSUD Nunukan harus dirujuk ke RSUD Tarakan untuk melakukan cuci darah.
“Itu cuci darah kan mahal? Kalau akut bisa dua kali seminggu. Nanti penyakit penyakit yang sudah kronis, mengalami gangguan ginjal, tidak perlu ke Tarakan lagi cuci darah,” ujarnya.
Selain menyediakan fasilitas cuci darah, RSUD Nunukan juga telah dilengkapi dengan spesialis mata dan spesialis jiwa.
Peningkatan fasilitas ini tidak lepas dari upaya pembenahan yang dilakukan RSUD Nunukan meningkatkan pelayanan kepada pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyusul berlakunya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di seluruh Indonesia, sejak 1 Januari 2014.
“Untuk mendukung JKN, kita sudah melengkapi spesialis mata, sudah datang satu orang. Jadi nanti biasanya kan kalau mata ini kalau diperiksa dirujuk ke Tarakan, Insya Allah kita sudah bisa. Sudah ada alatnya, sudah siap. Spesialis jiwa juga sudah ada,”ujarnya.
Ia memastikan, RSUD Nunukan sudah siap memberikan pelayanan dasar dan penunjang untuk pasien BPJS.
Selain tenaga kesehatan dan peralatan, RSUD Nunukan dilengkapi 40 tempat tidur di ruang rawap inap kelas III. Direncanakan seluruhnya beroperasi pada pertengahan 2014.
“Tinggal kita informasikan kepada Pemkab Nunukan, Puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sejak berjalannya program JKN, belum terlihat adanya peningkatan pasien di RSUD Nunukan. Marwan mengakui, masih minimnya sosialisasi menjadi penyebab banyaknya warga yang belum mengetahui Proggram JKN dimaksud.
“Karena memang kurang personel sosialisasi. Mungkin nanti dibantu Dinas Kesehatan Nunukan sosialisasinya ini,” ujarnya.