Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM TANJUNG REDEB – Kesal lantaran sudah tidak dibayarkan gajinya selama lima bulan, ratusan karyawan PT Kertas Nusantara (PT KN) mendatangi kantor Bupati Berau, Senin (20/1/2014). Mereka berencana mengadukan persoalan itu kepada Bupati Berau, Makmur HAPK.
Namun sayangnya, sejumlah pejabat termasuk Bupati Berau, Makmur HAPK dan Wakil Bupati Berau, Ahmad Rifai sedang melantik kepala kampung di Tanjung Batu. Perwakilan buruh PT KN tersebut akhirnya diterima oleh Kepala Satua Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau, Rumiansyah.
Dihadapan ruminasyah, salah satu perwakilan buruh tersebut ‘curhat’ tentang kondisi mereka selama tidak menerima gaji.
“Selama lima bulan tidak digaji, kehidupan kami sangat berat. Rekan-rekan kami yang menyewa rumah ada yang diusir karena tidak terlambat membayar sewa. Ada juga yang motornya ditarik karena tidak membayar cicilan kredit,” ungkap Rohanudin yang mewakili karyawan PT KN.
Nasib yang tak kalah miris, kata dia, juga terjadi pada karyawan yang menempati perumahan karyawan PT KN. “Kami yang tinggal di perumahan karyawan juga menderita, karena listrik dimatikan, air dimatikan, anak-anak kami tidak bisa sekolah karena tidak bisa mandi. Tidak bisa belajar karena tidak ada listrik,” ungkapnya.
Kondisi ini, kata Rohanudin mempengaruhi keluarga secara psikologis. “Bagaimana tidak tertekan kalau kami tidak bisa memberi nafkah kepada keluarga,” imbuhnya. Karena itu, karyawan PT KN menuntut Pemkab Berau ikut membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh karyawan PT KN.
“Kita minta supaya pemerintah ikut bertindak, kita minta pemerintah mendesak manejmen PT KN untuk memanggil Direktur Utama PT KN, Pola Winson dan pemilik PT KN, Prabowo. Kita minta mereka ini dipertemukan dengan karyawan dan Dinas Tenaga Kerja supaya ada solusi,” tandasnya.