TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPB, Syamsul Maarif, selaku Komandan Satgas Nasional Penanganan Erupsi Gunung Sinabung mengklaim langsung mengambil langkah konkrit menindaklanjuti perintah Presiden SBY atas musibah itu.
Disebutkan, pembenahan jambur (rumah pengungsian) dilakukan dengan penipisan jumlah pengungsi dengan menambah 38 jambur. Syamsul juga menginstruksikan jajaran baik BNPB dan dinas-dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mengoptimalkan bantuan dan pelayanan lain seperti kesehatan lingkungan, sanitasi, air bersih, pelayanan kesehatan, MCK, makanan, dll di setiap jambur.
Di bidang pendidikan, Kemendikbud akan memberikan beasiswa Rp 450.000 per siswa untuk 2.815 siswa SD, Rp 750.000 per siswa untuk 2.052 siswa SMP, dan Rp 1 juta per siswa untuk 1.141 siswa SMA yang terdampak erupsi Sinabung. Untuk mahasiswa masih dilakukan pendataan jumlahnya. Mahasiswa akan menerima bantuan Rp 2,5 juta.
Selain itu, Kemendikbud juga akan menyerahkan seragam sekolah, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, tenda belajar, dan program trauma counseling. Total bantuan sementara yang akan disalurkan Rp 4,6 milyar. Bantuan ini akan diserahkan kepada para siswa setelah 7-2-2014 melalui Dinas Pendidikan Kab Karo.
Di sektor pertanian, Kementerian Pertanian telah menyiapkan bibit bagi para petani apabila mereka ingin menanam bibit sayuran seperti cabe, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan sekitar 508 ha dan kopi untuk lahan sekitar 65 ha. Peralatan pertanian juga telah diserahkan dari Menteri Pertanian kepada Bupati Karo berupa pompa air, kultivator, dan hand traktor yang masing-masing berjumlah 20 unit.
Untuk pemberdayaan masyarakat melalui cash for work atau padat karya telah dimulai untuk 2.000 KK di 13 titik terhitung mulai Sabtu (25/1). Bantuan diberikan Rp 50.000/KK/hari. BNPB menggandeng BRI untuk penyaluran dananya ke warga yang bekerja agar transparan.