TRIBUNNEWS.COM CIREBON, – Warga Tionghoa muslim di Cirebon tetap merayakan Imlek. Mereka pun melakukan aktivitas sebagaimana yang dilakukan warga Tionghoa saat perayaan Imlek.
“Makan bersama, memberikan angpau, dan berdoa pada malam Imlek tetap dilakukan juga Tionghoa muslim,” kata pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Sidik Sugiharto, Kamis (30/1).
Menurut Sidik, Imlek bukan merupakan hari raya milik agama tertentu. Imlek adalah budaya masyarakat Tionghoa dalam menyambut tahun baru. “Di Cina sendiri ada beragam agama yang dianut warganya, dan Imlek milik bersama,” ujarnya.
Hanya, kata dia, jika Tionghoa penganut agama leluhur selalu menyajikan daging babi pada menu makan bersama saat malam Imlek, Tionghoa muslim mengganti daging babi dengan daging ayam atau daging hewan lain yang dihalalkan menurut keyakinannya.
Sidik menuturkan, bagi warga Tionghoa, Imlek sebuah keharusan untuk dirayakan. Hanya, bentuk perayaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. Bila yang berkelebihan akan merayakan Imlek secara meriah, sementara yang berkekurangan cukup makan seadanya bersama anggota keluarga dan berdoa. (*)