Laporan Wartawan Pos Kupang, Thomas Duran
TRIBUNNEWS.COM, SOE - Serangan hama belalang di Desa Basmuti, Kecamatan Kuanfatu, dan Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), semakin 'beringas.'
Di Desa Basmu lahan jagung yang ludes mencapai 41 hektar (ha), sementara di Bena meningkat menjadi 67 ha dari minggu sebelumnya 41 ha. Dengan demikian lahan jagung seluas 108 ha yang ditanam petani setempat bakal gagal panen.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan TTS, Ir. I Gede Witadarma, saat ditemui di SoE, Selasa (4/2/2014). Gede Witadarma mengatakan, hama belalang yang menyerang tanaman masyarakat itu tidak diketahui jenisnya.
"Bukan belalang Kumbara. Dia tidak bersayap dan menyerang jagung yang berumur 2 sampai 3 bulan serta ubi kayu," katanya.
Gede mengaku telah melaporkan kondisi itu kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk diketahui. Untuk sementara hanya bisa dibantu dengan penyemprotan insektisida untuk mematikan telur belalang tersebut.
"Mudah-mudahan dengan hujan dua selama hari terakhir ini serangan hama bisa berkurang. Kita mengimbau kepada masyarakat untuk menanam tanaman alternatif berupa ubi kayu dan kacang-kacangan. Untuk wilayah selatan tidak berdampak pada rawan pangan karena lahan utamanya sawah. Yang perlu diantisipasi dengan menanam tanaman alternatif adalah di Basmuti dan Noebana karena mengalami kekeringan. Namun hujan dua hari terakhir sudah bisa menjangkau semua desa yang kekeringan," tegas Gede.
Sebelumnya diberitakan, serangan hama belalang di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, semakin meresahkan warga setempat karena areal serangan semakin meluas. Sebelumnya seluas 27 ha kini bertambah menjadi 41 ha, milik 55 kepala keluarga (KK) di desa setempat.