TRIBUNNEWS.COM MAMUJU, - Jarvan, salah seorang nelayan di Mamuju, Sulawesi Barat terseret gelombang tinggi dan terombang-ambing ombak selama empat hari tanpa makan dan minum di lautan lepas. Ajaibnya, Jarvan ditemukan masih dalam keadaan hidup.
Jarvan ditemukan pada Rabu (5/2/2014). Keluarga dan tetangga yang semula kehilangan harapan dan menganggap korban telah tewas terseret gelombang, kaget dan terharu saat mengetahui korban ditemukan nelayan dalam keadaan selamat.
Warga Desa Kombiling, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sebelumnya dinyatakan hilang terseret gelombang tinggi di pantai Kayu Mate, Mamuju pada Sabtu pekan lalu. Peristiwa tersebut bermula ketika Jarvan bersama tiga rekannya sedang memancing di pantai sore hari, tiba-tiba diterjang ombak setinggi tiga meter. Jarvan pun terseret gelombang hingga menghilang. Sementara dua rekannya bisa selamat.
Keluarga korban dibantu tim Badan SAR Nasional pun melakukan pencarian, namun tak berhasil menemukan jejak korban. Selasa siang (5/2/2014), korban baru ditemukan oleh seorang nelayan mengapung di laut dalam kondisi kritis. Korban ditemukan terseret gelombang sejauh 15 mil dari bibir pantai. Korban pun dievakuasi petugas Basarnas ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju untuk mendapatkan perawatan.
“Korban sempat dicari keluarga dan petugas Basarnas sejak empat hari lalu, namun baru hari ini ditemukan. Beruntung ia selamat,” jelas Awal, salah seorang petugas Basarnas yang ikut mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Mamuju.
Sejumlah keluarga korban mengaku sangat gembira dan terharu saat mendengar kabar penemuan Jarvan dalam keadaan selamat. Pasalnya, secara logika tak ada lagi warga yang percaya jika korban bisa ditemukan selamat, karena sudah terseret ombak sejak empat hari lalu.
“Semula semua keluarga sudah pasrah dan menyatakan dia telah meninggal, tetapi alhamdulillah Tuhan berkata lain, ia ditemukan selamat,” ucap Hasmia, salah satu keluarga Jarvan.
Sejumlah keluarga yang datang menengok ke rumah sakit sempat menangis histeris dan memeluk korban yang masih terbujur lemas di bangsal rumah sakit.
Cuaca buruk disertai gelombang pasang di perairan Mamuju, Sulawesi Barat telah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mamuju telah memperingatkan agar warga dan nelayan lebih berhati-hati jika akan melakukan aktivitas di laut, pasalnya kondisi gelombang tinggi tidak mendukung aktivitas pelayaran.
Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju untuk membantu memulihkan kondisi kesehatannya. Rencananya Jarvan baru akan dipulangkan ke rumahnya jika kondisinya sudah membaik.