TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bencana banjir yang menggenangi jalur pantura Jawa Tengah membuat moda transportasi kereta api diserbu penumpang. Manajer Humas PT KAI, Eko Budiyanto menyatakan, dampak positif banjir beberapa hari lalu membuat tingkat okupansi kereta meningkat.
"Tingkat okupansi lebih tinggi 20 persen dibanding hari biasa. Kalau hari biasa satu kereta Eksekutif biasa terisi 70 persen dari 300 kapasitasnya begitu juga kelas bisnis," tuturnya di stasiun Tawang, Jumat (7/2/2014).
Eko berujar tidak tahu berapa angka kerugian karena banjir, yang pasti tidak ada pembatalan tiket kereta api. Namun, beberapa potensi kerugian yang terjadi antara lain kelambatan kereta atau kereta harus memutar untuk melewati suatu daerah.
Terkait banjir, PT KAI berniat meninggikan rel lainnya, yaitu di rel tiga dan empat stasiun tawang. Beberapa waktu lalu, rel tersebut sudah ditinggikan 20 centimeter tapi masih bisa ditinggikan lagi.
"Tapi masih terkendala atapnya.kalau atapnya tidak ditinggikan, kereta pengangkut trailer tidak bisa lewat," ujar Eko.
Sedangkan untuk rel baru dalam proyek rel ganda sudah cukup tinggi. Ketinggian rel berdasarkan estimasi banjir dalam 50 tahun ke depan.
Kepala Satker Rel Ganda Pekalongan-Semarang, Sutrisno membenarkan hal itu. Rel baru dalam proyek rel ganda ditinggikan sekitar semeter dari tanah. Bahkan ada yang 1,2 meter. "Mudah-mudhan tetap aman