Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Elka Nur Hakimah, mengatakan populasi orang gila di Kabupaten Garut kian bertambah. Mereka berkeliaran di jalan protokol sampai beberapa kecamatan di pelosok.
Elka mengatakan kerap mendapatkan data jumlah orang gila tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jumlahnya yang terus bertambah menyulitkan proses pendataan.
Dari informasi yang diterimanya, sebagian besar orang gila ini berasal dari luar Garut. Contohnya, orang gila yang sering berkeliaran di kawasan selatan Garut kebanyakan hanya bisa berbahasa Jawa. Namun Elka tidak mengetahui pasti orang gila tersebut sengaja dibuang atau datang sendiri.
Diakuinya penanganan masalah maraknya orang gila ini sangat sulit dihadapi. Perlu keterlibatan dari banyak dinas untuk mengatasinya. Terlebih, tidak ada fasilitas medis rumah sakit jiwa di Garut.
Elka mengatakan Pemerintah Garut pun mengalami kesulitan dalam penanganan pengemis. Selain tidak ada dasar aturan untuk melarang aktivitasnya, pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memberikan pelatihan kepada para pengemis.
"Tahun 2014 saja program pemberian pelatihan kerja hanya untuk 30 anak jalanan dan 25 Wanita Tuna Susila," katanya. (sam)