Laporan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Sejumlah batu yang diperkirakan merupakan peninggalan jaman prasejarah Paleolitikum (zaman batu), ditemukan di kawasan pegunungan Lumbung, Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.
Benda-benda tersebut, berada di dalam hutan yang berbatasan dengan Desa Kramat, Karangmoncol dengan lokasi yang cukup sulit dijangkau.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinbudparpora (Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga) Kabupaten Purbalingga Sri Kuncoro mengungkapkan, penemuan tersebut sebelumnya diketahui oleh perangkat desa setempat dan polisi hutan.
Namun, pihaknya bersama polisi hutan, perangkat Desa Sirau, ahli arkeologi Purbalingga Suritno Hardin dan sejumlah mahasiswa Unsoed yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sirau, baru melakukan ekspedisi ke lokasi pada Sabtu (15/2) lalu.
"Untuk mencapai lokasi masih sangat sulit dan pegunungan terjal, bahkan tidak ada jalan sama sekali sehingga harus membuka rimbunan pepohonan agar bisa dilewati. Kalau Dari Desa Sirau, perjalanan ditempuh selama dua jam dengan jalan kaki dan jalan menanjak," kata Suritno, Senin (17/2/2014).
Dukuh yang terdekat dengan lokasi penemuan adalah, Dukuh Siepring Desa Sirau. Namun, pedukuhan itu sudah tidak lagi dihuni akibat bencana tanah longsor beberapa tahun silam.
"Dari bekas pedukuhan itu, jaraknya masih sekitar dua jam berjalan kaki dan medannya sangat sulit," tambahnya.
Kepala Seksi Sejarah dan Benda Purbakala Purbalingga Rien Anggraeni, memaparkan, bahwa batu yang ditemukan ada sekitar 30 buah. Bentuknya ada dolmen, altar, meja, kursi, dan phalus.
Ada juga bentuk seperti Lingga dan batu bergerigi. Benda-benda itu dibuat oleh manusia jaman prasejarah.
"Kami meyakini, di sekitar tempat penemuan tersebut, dahulu saat jaman Paleolitikum membuktikan ada perdaban manusia di lokasi tersebut. Batu-batu itu seperti layaknya peralatan rumah tangga," jelas Rien.