Laporan Wartawan Surya Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Sedikitnya 69 rumah di Desa Juluk dan Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Sumenep, rusak dihantam puting beliung, Kamis (27/2/2014).
Tidak hanya itu, suara petir yang terus menerus menggelegar di angkasa, serta guyuran hujan deras, membuat warga di dua desa itu ketakutan.
Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Karena saat kejadian, semua penghuni rumah berhamburan keluar rumah.
"Semula, kami tidak menyangka yang menderu-deru itu suara angin puting beliung. Begitu kami keluar rumah, karena ada suara kilat sangat dahsyat, ternyata dari timur laut meliuk-liuk dan kami berteriak sehingga semua tetangga ke luar rumah," kata Sihat (44), warga Dusun Polay, Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, yang rumahnya rusak berat, Kamis malam.
Ia mengatakan, ketika puting beliung berlangsung, sebuah pohon menimpa rumahnya. Namun, sebelum pohon tumbang, ia bersama istri dan anaknya lebih dulu menyelamat diri. Sementara anak bungsunya Rosa (10), kebetulan berada di luar rumah.
Selain itu, rumah Pusale (60) di Dusun Talang Timur, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, juga rusak parah akibat dijatuhi pohon kesambi yang tercabut dari akarnya.
Camat Saronggi Sunaryo, saat dimintai keterangan dilokasi kejadian, mengaku prihatin atas musibah angin puting beliung yang menimpa Desa Juluk dan Desa talang.
Untuk memperbaiki rumah warga yang rusak, pihaknya akan meminta bantuan pada pemerintah daerah. Karena dari sekian banyak rumah warga yang rusak, rata-rata pemiliknya termasuk kelas ekonomi rendah.