Laporan Wartawan Pos Kupang, Muchlis Alawy
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Aparat Polres Kupang Kota saat ini masih menelusuri asal usul peluru yang berhasil disita saat menggerebek rumah AK di Kelurahan Manutapen. Pasalnya, jenis peluru yang ditemukan polisi dari berbagai macam ukuran.
"Kami masih terus menelusuri asal-usul peluru milik tersangka. Penelusuran untuk mengetahui dari mana tersangka
mendapatkan peluru tersebut," ujar Wakapolres Kupang Kota, Kompol Yulian Perdana SIk saat dihubungi, Senin (10/3/2014).
Menurut Yulian, sesuai aturan, seseorang memiliki senjata api dan amunisi harus mendapatkan izin dari pihak berwenang. Bila tidak ada izin maka dijerat dengan Undang-undang No 12 Tahun 1951 yang ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
"Saat ini dua tersangka sudah kami amankan di Mapolres Kupang Kota untuk kami proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelas Yulian.
Sebelumnya aparat Polres Kupang Kota membekuk NF alias Nixon alias Cobra (27) debt collector Koperasi SS yang tinggal di Naimata, Minggu (9/3/2014) malam. Cobra diringkus polisi lantaran tembakan senjata api rakitannya mengenai seorang ibu rumah tangga (IRT), Elvince Nahak saat pesta wisuda di Jalan Nangka Kota Kupang, Minggu (9/3/2014) dinihari.
Yulian Perdana, menyatakan, Cobra diamankan saat bersembunyi di rumah temannya berinisial AK (30) di Kelurahan Manutapen. Musibah yang menimpa Elvince bermula ketika ia hendak membeli susu instant untuk anaknya. Saat melewati tempat pesta wisuda di Jalan Nangka, Cobra yang mabuk berat berkelahi dengan pemuda sekitar.
"Saat berkelahi, Cobra mencabut senjata api rakitan lalu meletus dan mengenai korban yang mau beli susu buat anaknya. Kebetulan korban lewat persis depan tersangka. Letusan senjata api Cobra mengenai kaki kiri korban," ujar Yulian.
Sebelum terjadi letusan senjata milik Cobra, polisi sempat membubarkan pesta wisuda di Jalan Nangka tersebut. Pasalnya, pesta hingga pagi dini hari itu diwarnai dengan mabuk-mabukan dan mengganggu masyarakat. Namun satu jam kemudian, tersangka dan beberapa pemuda kumpul dan kembali menenggak minuman keras.