TRIBUNNEWS.COM KENDAL, — Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, mengaku sudah menemukan solusi untuk menutup lokalisasi prostitusi. Menurut Widya, para penghuni lokalisasi di daerahnya terpaksa menjadi pelacur karena sulit mencari pekerjaan. Pemerintah kabupaten, lanjutnya, sudah siap dengan lapangan pekerjaan sebagai solusinya.
“Sebentar lagi kita punya Kawasan Industri Kendal (KIK) di Kaliwungu. Kawasan itu membutuhkan ratusan ribu tenaga kerja,” kata Widya di sela-sela acara gelar hasil pembangunan di Kabupaten Kendal pada tahun anggaran 2013 di Weleri Kendal, Rabu (12/3/2014).
Widya menjelaskan, pada awal April 2014 nanti, peletakan batu pertama pembangunan KIK akan dilakukan. Rencananya, peletakan batu pertama akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Singapura.
“Mulai peletakan batu pertama pada bulan April. Namun, kapan selesai pembangunannya belum kita ketahui,” tambahnya.
Widya mengaku, penyediaan lapangan pekerjaan adalah solusi terbaik untuk menutup lokalisasi prostitusi. Namun, pihaknya masih meminta masukan-masukan dari beberapa pihak, antara lain Front Pembela Islam (FPI), tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, kepolisian, dan TNI.
“Kami akan menggelar seminar untuk mencari yang terbaik,” ujar Widya.
Dia menambahkan, beberapa hari lalu dirinya telah bertemu dengan salah satu pemimpin FPI Jawa Tengah. Menurutnya, pemimpin FPI itu sependapat dengan dirinya terkait dengan penutupan lokalisasi prostitusi.
“Salah satu pemimpin FPI itu sependapat, kalau mau menutup lokalisasi harus dicari solusinya dulu,” tambahnya.