News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rita Imbau Petani tak Jual Lahan ke Perusahaan Tambang

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari Syaukani (dua kanan) bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur Fardi Wajdy (dua kiri), saat rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi V membahas ambruknya jembatan Kukar, di komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2011). Komisi V DPR mendengarkan penjelasan dari Kementerian PU dan hasil investigasi sementara penyebab ambruknya jembatan yang menelan korban jiwa itu. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM.TENGGARONG - Bupati Kukar Rita Widyasari mengimbau para petani agar tidak tergiur untuk menjual lahan pertanian mereka ke perusahaan tambang dengan iming-iming harga yang tinggi. Lahan pertanian harus terus dipertahankan untuk mewujudkan ketahanan pangan di masa mendatang.

"Petani jangan pernah menjual lahan pertanian ke perusahaan tambang. Nanti kalau uangnya sudah habisĀ  buat beli mobil, para petani protesnya ke pemerintah. Ini yang sering terjadi selama ini," ujar Rita yang disampaikan kepada para petani di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar. Dia mencontohkan negara Vietnam yang mengalami kemajuan pesat di sektor pertanian. Bahkan Indonesia pernah mengimpor beras dari Vietnam.

Menurutnya, sektor pertanian ini sangat menjanjikan dan tidak terlalu ribet. Di Vietnam, banyak orang muda menjadi petani. Tapi generasi muda Indonesia justru tak banyak yang melirik profesi petani. "Karena petani itu penampilannya sangat sederhana dengan kulit hitam, padahal banyak petani kita yang sukses sehingga kehidupannya berlebihan dan punya mobil," ucapnya. Dia mengakui, ketersediaan SDM di Kukar untuk sektor pertanian masih kurang. Apabila ini dibiarkan akan mengancam ketahanan pangan di masa mendatang.

Dia menjelaskan, saat ini Kukar masih menjadi lumbung padi terbesar untuk Kaltim dan Kaltara. Kukar menjadi penyumbang beras untuk Kaltim sekitar 39-40 persen per tahun. Produksi padi di Kukar mencapai 230 ribu ton. Saat ini Kukar juga memiliki lahan fungsional pertanian seluas sekitar 22 ribu hektare (ha). Kabid Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kukar, Suyanto mengatakan, luasan lahan 22 ribu ha ini akan dipertahankan sehingga tidak beralih fungsi menjadi perkebunan atau lahan pertambangan.

Dia tak memungkiri lahan pertanian berkurang tiap tahun karena ancaman alih fungsi lahan. Sebelumnya, Dinas Pertanian melakukan upaya pemetaan terhadap daerah sentra pertanian di wilayah Kukar. Pemetaan ini bertujuan untuk mengantisipasi ancaman penyusutan lahan potensi pertanian di Kukar akibat marak kegiatan tambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini