TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Yulius Darmawan (37) tewas dengan luka tusuk di perut, Minggu (23/3/2014). Korban diduga dikeroyok lima orang pelaku setelah terjadi salah paham di warung tuak.
Informasi dari kepolisian, mayat Yulius ditemukan sudah tergeletak di tengah jalan samping rel kereta api yang berlokasi di RT 09 Desa Talangjawa Kecamatan, Baturaja Barat, OKU. Peristiwa berdarah yang merenggut satu nyawa tersebut terjadi Minggu malam pukul 22.00 WIB, bermula dari keributan di warung tuak Manulang di Jalan RE Martadinata dekat Stasiun Kereta Api Baturaja.
Korban yang tercatat sebagai karyawan swasta yang berasal dari Desa Gunung Ibul Prabumulih Timur dan tinggal di Desa Kebunjati Kelurahan Suangnaga ini mengalami luka tusuk sebanyak dua lubang di bagian perut.
Menurut informasi, sebelumnya Yulius minum-minum bersama para pelaku di warung tuak milik Manulang. Tiba-tiba korban menaruh korek api dengan keras sehingga ditegur oleh pemilik warung. Rupanya korban tersinggung dan mengajak Manulang pemilik warung duel. Kemudian langsung dipukul oleh Manulang. Keributan itu sempat dilerai oleh Sapuan dan membuat korban tambah marah lalu menantang Sapuan berkelahi.
Keributan semakin meluas menjadi perkelahian satu lawan empat. Karena perkelahian tidak seimbang dan korban yang sudah merasa terdesak ini lari ke arah Stasiun Kereta Api Baturaja yang berjarak sekitar 200 meter dari warung tuak (tempat keributan pertama). Empat pelaku lainnya Sapuan Cs (sedangkan Manulang tidak ikut) sampai di rel korban dan Sapuan kembali berkelahi. Yulius yang membawa sebilah badik langsung mengayunkan badik ke leher Sapuan hingga Sapuan mengalami luka di leher. Kemudian tersangka Sapuan membalas dengan menusuk perut korban.
Kemudiandatanglah Widi menusuk di bagian dada korban. Dua pelaku lainnya, Anizar dan Jalal menghantam korban dengan batu dan double stick. Korban berupaya melarikan diri ke arah Talangajawa, namun beberapa meter kemudian korban terjatuh dan tewas.
Disisi lain, keributan yang berawak dari warung tuak milik Manulang ini langsung mendapat respons dari Dansubdenpom II/4-4 Baturaja, petugas Dansubdenpom langsung mengamankan pemilik Sapuan.
Kasus keributan yang menelan satu nyawa ini kemudian ditangani polisi dari Polsek Baturaja Barat, Kapolsek Baturaja Barat AKP MP NAstusion SH MH bersama anggota Polres OKU langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas lalu membawa korban ke Rumah Sakit Dr Ibnu Sutuwo Baturaja untuk dilakukan visum luar.
Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIK MH yang dikonfirmasi Senin (24/3/2014) mengatakan, polisi sudah mengamankan empat tersangka masing-masing Manulang (pemilik warung tuak), Widi (35) pekerjaan swasta beralamat Kampung Sawo Kelurahan Kemalaraja Kecataman Baturaja Timur, Sapuan (54) pekerjaan pedagang beralamat di Dusun Baturaja Lama Kecamatan Baturaja Timur, Anizar Efendi (36) pekerjaan tukang ojek beralamat di Dusun Baturaja Kecamatan Baturaja Timur kemudian, serta Jalal pekerjaan tukang bangunan beralamat Dusun Baturajalama Kecamatan Baturaja Timur.
Barang bukti yang diamankan polisi satu bilah pisau badik diduga milik korban, dua bilah senjata tajam jenis pisau milik tersangka Sapuan dan Widi serta batu dan double stick yang digunakan memukul korban. Polisi juga sudah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
"Lima tersangka sudah menjalani pemeriksaan untuk mempertangungjawabkan perbuatannya," terang Kapolres OKU.