TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kepala Polisi Daerah Jawa Barat Irjen Mochammad Iriawan, meminta pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat pemetaan jalur rawan mulai dari Kota Banjar sampai Purwakarta.
Langkah itu supaya kereta api yang melintas mengetahui titik-titik rawan kecelakaan ataupun bencana alam.
"Kami meminta ada pemetaan jalur rawan di lintasan kereta mulai Banjar sampai Purwakarta. Jadi para masinis bisa mengetahui titik mana saja yang rawan laka dan bencana alam," terang Iriawan kepada wartawan saat memantau lokasi kejadian, Sabtu (5/4/2014).
Dugaan hasil penyelidikan sementara, kata Iriawan, Kereta Api Malabar yang anjlok menyebabkan tiga penumpangnya tewas akibat tanah ambles. Namun, pihaknya akan terus menyelidiki barangkali ada penyebab lain.
Iriawan menambahkan, sesuai laporan yang diterima lintasan ini sekitar sejam sebelum kereta Malabar anjlok, masih ada Kereta Api Argowilis yang melintas di sana. Kondisinya saat itu masih aman dilalui dan tidak terjadi apa-apa.
"Jadi kemungkinan besar karena faktor alam," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Kereta Api Malabar tujuan Bandung-Malang, anjlok setelah lintasan mengalami longsor, Jumat (4/4/2014) malam. Kejadian ini menyebabkan tiga penumpangnya tewas dan dua orang mengalami luka berat.